REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengatakan terdapat kemarahan besar di antara para pemainnya menjelang pertandingan melawan Manchester City pada Kamis (16/2/2023) dini hari WIB. Setelah kesalahan VAR memaksa timnya kehilangan dua poin pada persaingan perebutan gelar juara pada akhir pekan silam.
"Kami mengakhiri pertandingan (lawan Brentford) dengan kemarahan besar karena itu bukan kesalahan manusiawi, itu merupakan ketidakpahaman besar terhadap pekerjaan Anda dan itu tidak dapat diterima," kata Arteta seperti dikutip Reuters.
"Hal itu membuat Arsenal merugi dua poin. Kami mengapresiasi permintaan maaf dan penjelasan di saat yang sama. Saya hanya akan puas jika mereka memberikan kami kembali dua poin yang mana hal itu tidak terjadi," kata dia.
Hasil imbang 1-1 saat menjamu Brentford pada Sabtu (11/2/2023) membuat pemuncak klasemen Arsenal hanya unggul tiga poin atas juara bertahan City. The Gunners dapat terdepak dari pucuk klasemen jika mereka kalah di Stadion Emirates.
Gol penyama kedudukan Brentford yang dicetak oleh Ivan Toney dinyatakan sah, meski rekan setimnya Christian Norgaard berada dalam posisi offside pada proses terjadinya gol. Kesalahan itu diakui oleh badan Professional Game Match Official Limited, pengatur wasit yang bertugas di Liga Inggris, sebagai kesalahan signifikan.
Lee Mason, petugas VAR untuk pertandingan tersebut, telah dinonaktifkan akibat kesalahan di mana ia gagal menarik garis yang biasanya digunakan untuk menentukan keputusan-keputusan offside.
Pada akhirnya, Arteta merasa bahwa ketidakadilan ini akan membakar semangat Arsenal untuk menantang City. "Hal itu membuat para pemain, staf, dan para penggemar kami menjadi lebih kuat untuk melewati rintangan yang mereka berikan kepada kami," kata dia.
Arsenal telah puasa gelar Liga Inggris selama 19 tahun ini. Musim ini menjadi peluang terbesar mereka untuk merengkuh gelar prestisius tersebut setelah pada musim-musim sebelumnya lebih banyak bersaing untuk sekadar finis di empat besar.