Rabu 15 Feb 2023 08:38 WIB

Kepala Desa Jatim: Bila Ingin Jadi Presiden, Muhaimin Harus Perhatikan Pertanian Rakyat

Muhaimin Iskandar bertemu dengan 500 kades se-Jawa Timur.

Pertemuan Ketua DPP PKB  Muhaimin Iskandar  dengan 500 kades se-Jawa Timur, di Blitar (14/3/2023).
Foto: DPP PKB
Pertemuan Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar dengan 500 kades se-Jawa Timur, di Blitar (14/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menerima aspirasi dari para kades untuk memperhatikan masalah petani. Apalagi, bila dirinya akan maju menjadi calon presiden.

“Problem pertanian warga adalah kelangkaan pupuk. Ini yang menjadi keluhan massal petani. Dulu 2014 masa awal Presiden Jokowi, pupuk ada lima jenis. Sekarang hanya dua, itu pun kemasannya berkurang sehingga memaksa petani beli pupuk nonsubsidi, yang harganya 4 sampai 5 kali lipat. Ini mengurangi hasil para petani. Saya mohon kepada Gus Muhaimin kalau menjadi presiden betul-betul memperjuangkan nasib petani dan saya doakan 2024 Gus Muhaimin presiden dan PKB jaya,” kata Heru Sugiono, kepala Desa Pangungsari, Kecamatan Durenen, Trenggalek, dalam acara bertajuk 'Mandat Desa untuk Indonesia "Budal Gus"' di Kampung Cokelat, Kabupaten Blitar, Selasa siang, (14/2/2023). Acara ini dihadiri sekitar 500 kepala desa yang ada di Jawa Timur.

Dalam pertemuan yang dimoderatori oleh budayawan Sujiwo Tejo tersebut, selain mendengarkan keluhan dan aspirasi para kepala desa, Muhaimin juga didaulat untuk maju sebagai bakal calon presiden. Salah satu keluhan yang ada adalah keinginan para kades agar pemerintah bisa selalu memperbarui data kependudukan secara reguler, terutama data kemiskinan. Sebab, kondisi warga selalu berubah. "Data kemiskinan, misalnya, sudah lama tidak di-update padahal ada warga yang sudah meninggal, ada yang mulanya miskin tidak lagi miskin dan sebaliknya. Ini harus di-update tiga bulan sekali," ujar Sugiono lagi.

Syafi'i, kepala Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, menyampaikan persoalan yang kerap dihadapi warganya, yakni kelangkaan pupuk. "Problem pertanian warga adalah kelangkaan pupuk. Ini yang menjadi keluhan massal petani. Dulu 2014 masa awal Presiden Jokowi, pupuk ada lima jenis. Sekarang hanya dua, itu pun kemasannya berkurang sehingga memaksa petani beli pupuk nonsubsidi yang harganya 4 sampai 5 kali lipat. Ini mengurangi hasil para petani," katanya. 

Ironisnya, dengan biaya pertanian yang melambung tinggi, ketika musim panen tiba, petani tidak bisa untung besar karena harga anjlok saat panen. "Ini terjadi karena tidak ada regulasi yang mengatur dengan sungguh-sungguh," katanya. "Saya mohon kepada Gus Muhaimin kalau menjadi presiden betul-betul memperjuangkan nasib petani dan saya doakan 2024 Gus Muhaimin presiden dan PKB jaya," katanya.

Menangapi aspirasi dari para kades, Gus Muhaimin menyampaikan bahwa semua aspirasi yang disampaikan sudah dicatat dengan sangat detail. "Ini semua adalah mandat yang insyaAllah saya akan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan mandat kepala desa," katanya.

Menurut dia, pembangunann yang paling efektif dimulai desa. Anggaran yang dialokasikan bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa. 

Muhaimin mencatat, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah desa. Pertama, pemerintah desa harus mampu menggunakan alokasi anggaran desa secara akuntabel. Kedua, pelaksanaan pembangunan desa harus mengedepankan partisipasi masyarakat. Ketiga, harus ada sistem kontrol yang berjalan secara efektif di desa. "Selama enam tahun alokasi Dana Desa ini, para kepala desa mulai belajar dengan baik dan terlaksana dengan baik. Tiga syarat itu yang perlu dipersiapkan, sehingga kalau benar saya diamanati memimpin Republik ini, saya akan melaksanakan sepenuhnya aspirasi pembangunnan yang berpusat dari desa," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement