Anggota Komisi VII DPR Sebut IPO PGE Bukan Privatisasi

Dengan jadi emiten diharapkan kinerja, transparansi dan efisiensi PGE akan meningkat.

Jumat , 17 Feb 2023, 09:14 WIB
Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan Public Expose dalam rangka penawaran saham perdana, Rabu (1/2).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan Public Expose dalam rangka penawaran saham perdana, Rabu (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu menilai, penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bukan merupakan upaya privatisasi BUMN migas tersebut.

"Secara logika, dengan menjadi emiten, tentu kinerja, transparansi, dan efisiensi PGE akan meningkat. Jika ada yang mengkaitkan IPO PGE ini seolah sebuah langkah privatisasi, tentu itu tidak tepat karena yang dilepas tidak lebih dari 25 persen," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga

Oleh karena itu, menurut dia, tidak tepat jika ada beberapa pihak yang menyebutkan IPO PGE seolah penjualan aset negara pada swasta, sehingga kemudian melakukan penolakan. Adian menilai upaya-upaya penolakan IPO PGE tersebut terlalu berlebihan, bahkan bisa saja ditumpangi kepentingan yang ingin mendiskreditkan BUMN ataupun pemerintah menuju 2024.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat lebih objektif sehingga tidak mudah disulut dengan isu privatisasi yang tidak logis. Apalagi, terdapat beberapa poin yang jika dicermati dengan akal sehat, justru memperlihatkan bahwa IPO PGE memang positif.