REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berawal dari kegemarannya pada fotografi, Achmad Subagja, mahasiswa program studi (prodi) Sistem Informasi Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) raih juara pada lomba fotografi tingkat internasional di event 4th Young Scholar Symposium on Public Health 2023. Perlombaan ini diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) pada 3 hingga 13 Februari 2023 dengan mengangkat tema “A New Map of Life After the Pandemic”.
Setelah memahami materi dan ketentuan yang diberikan oleh panitia penyelenggara, Achmad sapaan akrabnya memutuskan untuk memotret dengan objek sederhana yakni penjual sedang mempromosikan kain batiknya secara online.
“Begitu tahu tema yang diangkat pada perlombaan ini, segera saya tuangkan ide saya dalam sebuah objek sederhana, yakni seorang penjual batik yang sedang membuat content promosi atas dagangan batiknya secara online menggunakan media ponsel pintar,” terangnya dalam keterangan rilis yang diterima, Ahad (19/2/2023).
Hal ini mungkin dianggap sederhana, ungkapnya menjelaskan, hanya melakukan promosi pada media sosial, namun aktivitas ini memang sedang marak dilakukan oleh banyak pedagang yang sedang berusaha bertahan dengan usaha dagangnya akibat pandemi yang melanda.
“Hampir semua perilaku masyarakat mengalami perubahan akibat pandemi ini dan semua berdampak besar pada aspek-aspek pendukung kegiatan masyarakat termasuk, jual beli,” ujarnya.
Selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, tegasnya, banyak orang berusaha bertahan hidup dengan berbagai cara, termasuk para penjual batik. Agar tetap survive, mereka memanfaatkan media online untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal masyarakat secara luas tanpa pembatasan jarak dan aturan akibat Covid-19.
“Maka dengan menyesuaikan tema, ide ini saya tuangkan dalam gambar foto penjual batik yang sedang mempromosikan produknya lewat ponsel pintar sebagai media usahanya,” katanya.
Ia juga bercerita bahwa dirinya mulai tertarik dan menekuni hobi fotografi sejak awal pandemi. Ia belajar semua teknis fotografi secara otodidak melalui internet. Namun karena masih pemula, ia banyak mengalami kendala teknis dalam persiapan lomba.
“Banyak kendala saya alami, sebab saya masih pemula, seperti sulit mendapatkan kamera digital untuk memotret, sedang rata-rata peserta menggunakan kamera digital untuk mengikuti lomba foto nasional maupun internasional tetapi tidak masalah bagi saya, saya coba menggunakan handphone dengan trik yang saya pelajari,” bebernya.
Ia pun mengaku terus menggali ilmu pengetahuan tentang setting dan komposisi dalam foto buat bekal lomba foto ke depannya. Dan ia juga berdoa untuk kelancaran dalam setiap proses memotret foto agar mendapat momen yang terbaik serta dapa menggambarkan suasana bagus.
Sementara itu, Arif Hidayat selaku wakil rektor II bidang non akademik mengungkapkan rasa bangganya pada Achmad, di tengah gempuran kesibukannya sebagai mahasiswa tak menjadi halangannya untuk mengasah skill yang dimiliki.
“Saya sangat bersyukur mahasiswa Kampus Digital Bisnis UNM dapat mengharumkan nama prodi sekaligus nama kampus pada tingkat internasional dan membuat bangga orang tuanya. Kedepannya, saya harap akan terus bermunculan skill baru dan kembali mencetak karya-karya terbaik lainnya,” kata Arif.