REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LRT Jabodebek dipastikan pada pertengahan tahun ini akan beroperasi. Kepala Divisi LRT Jabodebek PT Kereta Api Indonesia (Persero), Mochamad Purnomosidi mengatakan, hingga saat ini proses pembangunan sudah mencapai 90 persen.
"Insya Allah tidak akan mundur lagi. Soft launching rencananya 12 Juli lalu grand launching-nya 17 Agustus 2023," kata Purnomosidi saat ditemui di Kantor LRT Jabodebek usai Pengumuman Pemenang Penulisan Artikel Jurnalis LRT Jabodebek, akhir pekan ini.
Dia menjelaskan, saat soft launching LRT Jabodebek, penumpang umum sudah bisa menggunakan layanan LRT yang beroperasi dengan 18 stasiun tersebut. Dengan begitu, operator yakni KAI sudah memberlakukan tarif.
Meskipun begitu, Purnomosidi mengungkapkan rencananya akan ada sejumlah promo yang akan diterapkan pada awal soft launching. "Tarif awalan promo ada, bisa berapa bulan gratis atau bayar sebagian. Pasti ada kalau promo itu," jelas Purnomosidi.
Saat nanti beroperasi, Purnomosidi mengatakan perjalanan dari Stasiun harjamukti menuju Dukuh Atas hanya memakan waktu sekitar 32 menit. Lalu perjalanan dari Bekasi Timur menuju Dukuh Atas hanya sekitar 40 menit.
"Artinya kami harapkan bisa mengurai kemacetan seperti misal di Halim saat pagi hari atau di kilometer 10 Tol Cibubur menuju Jakarta," tutur Purnomosidi.
Rencananya, LRT Jabodebek akan melayani masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga 23.27 WIB. Nantinya LRT Jabodebek rata-rata akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA setiap harinya dengan target awal pengguna jasa sebanyak 137 ribu setiap harinya.
Untuk frekuensinya, LRT Jabodebek akan hadir setiap empat menit di Stasiun Dukuh Atas-Cawang dan setiap delapan menit di Stasiun Jati Mulya-Cawang. Sementara itu di Stasiun Harjamukti-Cawang akan hadir selama delapan menit.