Selasa 21 Feb 2023 13:36 WIB

Benarkah Nabi Musa Menolak Kedatangan Malaikat Pencabut Nyawa dan tak Ingin Wafat?

Hadits tentang kadatangan malaikat pencabut nyawa ke Nabi Musa adalah sahih

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi nabi Musa. Hadits tentang kadatangan malaikat pencabut nyawa ke Nabi Musa adalah sahih
Foto: Pixabay
Ilustrasi nabi Musa. Hadits tentang kadatangan malaikat pencabut nyawa ke Nabi Musa adalah sahih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian orang menganggap bahwa ada nabi yang menolak kedatangan malaikat maut. Namun, siapa nabi yang dimaksud? 

Pertanyaan inilah yang dijawab peneliti ilmu syariah di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Dr Abu Yazid Salamah. Dia menjelaskan, anggapan tersebut berangkat dari hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitabnya Fadhail. 

Baca Juga

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال أرسل ملك الموت إلى موسى عليهما السلام فلما جاءه صكه فرجع إلى ربه فقال أرسلتني إلى عبد لا يريد الموت قال ارجع إليه فقل له يضع يده على متن ثور فله بما غطت يده بكل شعرة سنة قال أي رب ثم ماذا قال ثم الموت قال فالآن قال فسأل الله أن يدنيه من الأرض المقدسة رمية بحجر قال أبو هريرة فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم لو كنت ثم لأريتكم قبره إلى جانب الطريق تحت الكثيب الأحمر

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah itu, disampaikan, suatu hari malaikat maut diutus kepada Musa 'Alaihissalam. Ketika (malaikat maut) menemuinya, (Nabi Musa 'Alaihissalam) mencongkel matanya. Lalu malaikat maut kembali kepada Rabbnya dan berkata, "Engkau mengutusku kepada hamba yang tidak menginginkan mati."

Kemudian Allah SWT mengembalikan matanya dan berfirman, "Kembalilah dan katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di atas punggung seekor lembu jantan, yang artinya setiap bulu lembu yang ditutupi oleh tangannya berarti umurnya satu tahun."

Nabi Musa lalu bertanya, "Wahai Rabb, setelah itu apa?" Allah berfirman, "Kematian". Nabi Musa berkata lagi, "Sekaranglah waktunya." Nabi Musa pun memohon kepada Allah agar mendekatkannya dengan tanah yang suci (al muqaddas) dalam jarak sejauh lemparan batu.

Abu Hurairah RA kemudian mengatakan, setelah itu Rasulullah SAW bersabda, "Jika aku ke sana, pasti akan aku tunjukkan kepada kalian keberadaan kuburnya yang ada di pinggir jalan di bawah tumpukan pasir merah."

Terkait hadis tersebut, Abu Yazid Salamah menjelaskan bahwa banyak orang yang terburu-terburu menyimpulkan isi hadis sehingga yang terjadi adalah gagal paham.

Dia memaparkan, dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa malaikat maut datang tidak dengan wujud aslinya. Karena kalau malaikat datang dengan wujud aslinya tentu Nabi Musa akan menyambut dengan hangat dan penuh kehormatan.

Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW

Kedua, dari hadis itu juga bisa diketahui bahwa Nabi Musa mencongkel mata malaikat maut karena tidak tahu yang datang itu malaikat maut. Karena tidak tahu itulah, Nabi Musa kaget dengan kedatangan seorang manusia tanpa sepengetahuannya.

Ketiga, hadis tersebut menunjukkan bahwa Nabi Musa mengira ada orang yang datang untuk menyakitinya, sehingga Nabi Musa mencoba melarikan diri. 

"Ini sifat manusia ketika melihat seseorang yang mencoba menyerangnya dan tidak tahu yang datang itu ternyata malaikat yang diutus Tuhannya kepadanya," kata Abu Yazid Salamah.

Keempat, dari hadis itu bisa diketahui bahwa malaikat maut pun memiliki kesabaran sehingga tidak membalas perbuatan Nabi Musa. Malaikat justru pergi ke Tuhannya untuk memberi tahu apa yang terjadi.

 

Sumber: masrawy 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement