Rabu 22 Feb 2023 10:38 WIB

Keluhan Bau Sampah, Pemkot Tasik Upayakan Pemindahan TPS Jalan Bantar

Bau sampah dari TPS Jalan Bantar dinilai mengganggu kegiatan belajar di SDN Argasari.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di kawasan Jalan Bantar, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, yang lokasinya berdekatan dengan SDN Argasari, Senin (20/2/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Kondisi tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di kawasan Jalan Bantar, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, yang lokasinya berdekatan dengan SDN Argasari, Senin (20/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya merespons persoalan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) kawasan Jalan Bantar, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Bau sampah dari TPS di Jalan Bantar itu dikeluhkan karena tercium sampai SDN Argasari dan dinilai mengganggu kegiatan belajar.

Lokasi TPS di Jalan Bantar itu jaraknya hanya tujuh meter dari tembok SDN Argasari. Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengeklaim pemkot berupaya mengatasi keluhan soal bau sampah itu.

Baca Juga

Namun, menurut Cheka, untuk pemindahan TPS bukan perkara mudah. “Kami sedang usahakan karena cari tempat untuk perpindahan lokasi itu agak susah titiknya,” kata dia, Selasa (21/2/2023).

Sementara ini, Pemkot Tasikmalaya disebut berencana menangani sampah di TPS Jalan Bantar dengan menambah kontainer atau bak sampah. Diharapkan sampah di TPS tidak berserakan.

Berdasarkan pantauan Republika, Senin (20/2/2023) siang, di TPS Jalan Bantar hanya ada satu bak sampah. Saat itu bak terlihat penuh dan ada sampah yang tak tertampung, sehingga berserakan di sisi jalan.

Salah satu petugas sampah di lokasi itu, Febri (24 tahun), pada Senin, mengatakan, sampah belum diangkut sekitar tiga hari terakhir. Bak sampah pun disebut berkurang. “Kemarin-kemarin mah bak dua, tapi sekarang tinggal satu. Jadi (sampah) meluber ke mana-mana,” kata dia.

Bau sampah dari TPS Jalan Bantar itu dikeluhkan pihak SDN Argasari karena kerap tercium sampai ruang kelas. Apabila bau sampah menyengat dirasa sangat mengganggu, aktivitas belajar mengajar terpaksa dipindah ke luar kelas.

“Kalau guru sudah mencium bau menyengat, pasti pindah. Tidak memaksakan belajar di kelas, tapi pindah ke mushala, perpustakaan, atau di lapangan. Apalagi kalau habis hujan,” kata Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SDN Argasari, Zaenal Ismail, Senin lalu.

Zaenal mengatakan, pihak sekolah sudah mengadukan persoalan bau sampah itu. Namun, hingga kini persoalan tersebut belum terselesaikan. “Maunya mah dipindahkan (TPS), jangan dekat sekali dengan sekolah,” ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement