Rabu 22 Feb 2023 16:54 WIB

Kemenag Sultra Beri Bimbingan Teknis Sertifikasi Halal 250 Pelaku UMKM

Dari 980 produk yang beredar di Bumi Anoa, baru 256 yang tersertifikasi halal.

Logo Halal.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Logo Halal.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan bimbingan teknis (Bimtek) terkait sertifikasi halal bagi 250 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah setempat.

Bimtek tersebut dilaksanakan oleh ASR Foundation bekerja sama dengan Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) dan Komunitas Kuliner Kendari di Kota Kendari, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga

Sekretaris Satuan Tugas Jaminan Produk Halal (JPH) Kemenag Sultra H. Ruspandi di sela Bimtek tersebut, mengatakan di Provinsi Sultra masih banyak produk yang beredar, namun belum memiliki sertifikasi halal.

"Sampai Februari 2023, tercatat masih banyak produk yang tidak memiliki sertifikasi halal," katanya.

Dia membeberkan dari 980 produk yang ada dan beredar di Bumi Anoa, baru 256 yang memiliki sertifikasi halal.

Ia menyebut jumlah tersebut masih sangat minim dan butuh kerja sama semua pemangku kepentingan untuk dapat memaksimalkan proses sertifikasi halal ini.

"Hanya 0,19 persen. Sangat sedikit produk sertifikasi halal, padahal di Sultra banyak produk," katanya.

Ruspandi mengungkapkan sertifikasi halal merupakan salah satu langkah pelayanan pelaku usaha kepada konsumen dalam hal menjaga mutu dan kualitas produk yang aman dan halal untuk dikonsumsi.

Terlebih, kata Ruspandi, di tahun 2024 semua produk yang beredar di Indonesia harus sudah memiliki sertifikat halal.

"Pada Oktober 2024, jika bahan makanan dan minuman termasuk hasil sembelihan tidak memiliki sertifikasi halal, tidak boleh beredar di Indonesia," ucapnya.

Ia berharap dengan Bimtek yang digelar seperti hari ini bisa menekan angka produk yang belum memiliki sertifikat halal menjadi halal.

"Terima kasih kepada Yayasan ASR Foundation yang telah melaksanakan Bimtek ini," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan ASR Foundation, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka menyampaikan jumlah pelaku UMKM yang mengikuti Bimtek Sertifikasi Halal ini sebanyak 250 orang.

Ke depan ia akan memberikan kuota lebih banyak bagi para pelaku UMKM untuk mengikuti sertifikasi halal yang dilaksanakan ASR Foundation.

"Ini merupakan kerja ikhlas kita semua. Ini merupakan salah satu upaya kita membantu para pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal. Saat ini kami baru memfasilitasi 250 orang, nanti akan kami tingkatkan lagi jumlahnya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement