REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah Cina berjanji menerbitkan dokumen yang memuat usulan “solusi politik” untuk perang Rusia-Ukraina. Dokumen tersebut tampaknya bakal dirilis bertepatan dengan peringatan satu tahun perang Moskow dengan Kiev. Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi telah mengindikasikan penerbitan dokumen tersebut saat berbicara di Munich Security Conference awal pekan ini.
Wang bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Rabu (22/2/2023). Kepada Putin, Wang menyampaikan, Cina akan memainkan peran konstruktif untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
“Cina akan, seperti biasanya, dengan teguh berpegang pada sikap objektif dan tidak memihak, serta memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik dari krisis (Ukraina),” ucap Wang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin turut menyampaikan hal serupa dalam pengarahan pers Rabu lalu. “Mengenai masalah Ukraina, Cina akan terus mempromosikan pembicaraan damai, menyumbangkan gagasannya untuk penyelesaian politik dari krisis, serta bergabung dengan komunitas internasional untuk mempromosikan dialog dan konsultasi, mengatasi masalah semua pihak, dan mencari keamanan bersama,” ucapnya.
Wang menegaskan, terkait isu Ukraina, Cina selalu berdiri di sisi perdamaian. “Kami telah mengikuti empat prinsip, menyerukan upaya bersama di empat bidang dan berbagi tiga pengamatan tentang Ukraina sebagaimana digariskan oleh Presiden Xi Jinping, mengambil posisi yang objektif dan adil, serta bekerja secara aktif untuk mempromosikan pembicaraan damai,” ujar Wang.
Sementara itu, Rusia membantah ada pembicaraan tentang penyelesaian konflik secara damai. “Kami mencatat pernyataan beberapa politisi Barat dan laporan media mengenai semacam ‘rencana perdamaian Cina’. Seperti biasa, mereka mendistoris gambaran sebenarnya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Menurut Zakharova, Cina memberi pengarahan kepada Rusia tentang pandangan mereka perihal akar penyebab krisis Ukraina serta pendekatan penyelesaian politiknya. “Tidak ada pembicaraan tentang rencana terpisah,” ujarnya.
Saat berbicara di Munich Security Conference, Wang Yi mengatakan, Cina siap mengambil peran aktif untuk membantu menyelesaikan konflik di Ukraina. Dia menegaskan, Beijing menentang perang nuklir atau tindakan yang membahayakan keamanan fasilitas nuklir sipil. Cina pun menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara.
“Kami tidak menuangkan bensin ke dalam api, dan kami menentang meraup keuntungan dari krisis ini. Peperangan ini tidak boleh dilanjutkan,” kata Wang.