REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia terus mencatatkan kinerja positif untuk layanan angkutan barang. VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan, pada 2022 KAI mengangkut sekitar 58 juta ton barang (unaudited) atau meningkat 15 persen dibandingkan 2021 sekitar 50,2 juta ton barang.
"Meningkatnya angkutan barang KAI pada 2022 antara lain didorong adanya penambahan gerbong barang serta perjalanan kereta api barang," kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (23/2/2023).
Dia menjelaskan, komoditas yang mengalami peningkatan tertinggi yaitu batu bara, bertambah tujuh juta ton atau naik 18 persen dari 38,3 juta ton menjadi 45,4 juta ton. Peningkatan juga terdapat pada angkutan peti kemas sebesar 716 ribu ton atau naik 17 persen dari 4,1 juta ton menjadi 4,8 juta ton.
"Tren positif pun terjadi pada komoditas lain seperti BBM, semen, retail, dan lainnya," ucap Joni.
Joni menambahkan, KAI melayani berbagai komoditas angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, minyak sawit mentah (CPO), pupuk, retail, dan lainnya. Menurutnya, angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.
Dia menegaskan, kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran dua truk kontainer.
"Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatra bagian selatan dapat menarik 60 gerbong atau tiga tibu ton sekaligus. Jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk," ungkap Joni.