Kamis 23 Feb 2023 23:27 WIB

BP2MI Lakukan Sosialisasi untuk Perangi Sindikat Perdagangan Manusia

BP2MI ajak masyarakat laporkan bila ada calo datang ke desa untuk rekrut PMI

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)  Benny Rhamdani. Kesungguhan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dalam upaya merubah mindset publik terus dilakukan. Kamis, (23/2/2023), di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat BP2MI menggelar sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Kesungguhan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dalam upaya merubah mindset publik terus dilakukan. Kamis, (23/2/2023), di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat BP2MI menggelar sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesungguhan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dalam upaya merubah mindset publik terus dilakukan. Kamis, (23/2/2023), di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat BP2MI menggelar sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Dahulu kita mengenal istilah TKI atau TKW sekarang disebut BP2MI dan dipatenkan dengan istilah PMI (Pekerja Migran Indonesia). Sebutan ini tentu lebih manusiawi. Masyarakat juga mendapatkan berita terkait PMI di Timur Tengah yang bekerja disektor pekerja rumah tangga, bukan pembantu rumah tangga, ini karena mereka korban. Diberangkat secara tidak resmi oleh calo, sindikat penempatan," kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, Kamis (23/2/2023).

Didampingi Ade Ahmad Hidayatulloh, sebagai pimpinan pondok Pesantren Wadhatut Tauhid, Benny membeberkan di hadapan ratusan warga Santri bahwa nasib sial yang memakan tumbal bagi PMI itulah yang sedang diperanginya. Menurut Benny, PMI menjadi korban kerakusan sindikat yang seharusnya dihentikan.

"Praktek jahat yang dilakukan sindikat ini yang sedang saya perangi. Saya minta Bapak, Ibu, Santriawan, dan santriwati ambil bagian melaporkan jika ada calo yang datang ke Desa untuk merekrut PMI. Karena kami sedang memerangi, menghentikan sindikat yang sangat merugikan anak-anak bangsa. Kasihan korban PMI yang dianiaya di Luar Negeri itu karena berangkatnya tidak resmi," ujar Benny.