REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Abu Fida' Abdur Radi' dalam buku Terapi Penyakit Korupsi dengan Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa), Ridha adalah kebahagiaan hati dalam menerima ketetapan (takdir) dari Allah. Keutamaan ridho antara lain:
1. Keridhaan bisa menentramkan jiwa manusia dan juga merupakan faktor penyebab kebahagiaan hati seseorang.
2. Ridhanya hati seseorang terhadap kekayaan yang dimilikinya akan membuat dirinya timbul rasa syukur. Sebaliknya, ridhanya hati seseorang terhadap kemiskinannya akan membuat dirinya timbul rasa sabar.
3. Ridha juga akan membuat seseorang untuk tidak mencari kekayaan dengan cara yang tidak halal.
4. Ridha bisa menumbuhkan sifat qana'ah, yaitu merasa cukup dengan pemberian dari Allah.
Imam Hasan Al Bashri berkata, "Barang siapa ridha terhadap bagiannya, Allah akan meluaskan dan memberkahinya."
Begitu pula sebaliknya, Umar bin Abdul Aziz berkata, "Aku tidak memiliki kebahagiaan selain meneriam apa yang ditakdirkan untukku."
Ibnu Mas'ud berkata, "Sesungguhnya Allah dengan keadilan dan ilmu-Nya menjadikan kesejahteraan dan kebahagiaan pada yakin dan ridha dan menjadikan kesusahan dan kesedihan pada keraguan dan kekesalan."
Sebagian ulama berkata, "Di akhirat nanti, tidak ada derajat yang lebih tinggi daripada yang dimiliki oleh orang-orang yang ridha pada Allah SWT dalam segala keadaan. Maka, barang siapa yang dianugerahi sifat ridho sungguh ia telah mendapat derajat yang paling utama."