REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBI) di Australia mengajak diaspora Indonesia di negara itu untuk turut mempromosikan Bahasa Indonesia di negara Kangguru tersebut.
"Saat ini, diaspora Indonesia termasuk yang paling rendah dalam mengajarkan Bahasa Indonesia di rumah," kata Ketua Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBI) Australian Capital Territory (ACT) Amrih Widodo melalui keterangan pers yang dilansir ANTARA, Jakarta, Sabtu (25/2/2023).
Pengajaran Bahasa Indonesia di rumah oleh diaspora Indonesia di Australia, kata dia, berbeda dengan diaspora asal China, Jepang dan India, yang menggunakan bahasa mereka saat di rumah. Untuk itu, Amrih menilai perlu ada dorongan kepada diaspora untuk turut memperkuat penggunaan Bahasa Indonesia di Australia.
"Kita perlu juga mendorong diaspora terlibat dalam penguatan Bahasa Indonesia di Australia," kata dia.
Gagasan tersebut ia sampaikan dalam rapat koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, Australia. Rapat yang digelar kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra dengan seluruh BBI di Australia, Sabtu, untuk mensinergikan program-program BBI serta membahas strategi yang relevan untuk mempopulerkan kembali Bahasa Indonesia di Australia.
Saat ini terdapat lima BBI di Australia, yaitu BBI New South Wales, BBI Victoria-Tasmania, BBI Perth, BBI Queensland dan BBI Australian Capital Territory (ACT).
Balai Bahasa dan Budaya Indonesia di Australia dikelola secara sukarela oleh diaspora Indonesia serta masyarakat Australia pencinta Indonesia. Selama ini Balai Bahasa dan Budaya menjadi salah satu mitra penting Atdikbud KBRI Canberra dalam meningkatkan promosi budaya dan Bahasa Indonesia di Australia.
Menanggapi gagasan tentang perlunya partisipasi diaspora dalam penguatan Bahasa Indonesia, Atdikbud KBRI Canberra Mukhamad Najib sangat setuju dengan ide tersebut. "Badan Bahasa Kemdikbudristek saat ini juga mendorong diaspora untuk bisa mengajar Bahasa Indonesia," katanya.
"Oleh karena itu, Badan Bahasa dapat memberikan Training of Trainer bagi diaspora yang berminat untuk mengajar Bahasa Indonesia di Australia," kata Najib lebih lanjut.
Ia mengatakan bahwa selama ini diaspora juga sudah berperan dalam promosi budaya maupun peningkatan kerja sama bisnis dan pendidikan.
Contohnya adalah diaspora Indonesia yang telah mengadakan kegiatan festival Indonesia, peragaan busana batik serta kegiatan budaya lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika