Senin 27 Feb 2023 20:53 WIB

Mentan Targetkan Permajaan Kebun Sawit Rakyat 180 Ribu Hektar

Komoditas sawit sumbang 75,30 persen atau Rp 468,64 triliun total ekspor pertanian

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Perkebunan Sawit
Perkebunan Sawit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mentargetkan pada tahun ini peremejaan kebun sawit rakyat bisa mencapai 180 ribu hektar. Harapannya, setiap tahun target minimal tersebut bisa tercapai.

Syahrul menjelaskan ada perkebunan sawit rakyat di 21 provinsi yang harus diperhatikan. Ia meminta pihak Pemda maupun Pemkot untuk bisa memprioritaskan penanaman pohon baru sehingga bisa meningkatkan produktifitas lahan rakyat.

Baca Juga

"Kita harus prioritaskan dan pastikan peremajaan sawit rakyat ini berjalan dengan baik. Ini diperlukan untuk mendorong perekonomian rakyat," ujar Syahrul dalam Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional, Senin (27/2/2023).

Syahrul menjelaskan saat ini terdapat 16,38 juta hektar luasan kebun kelapa sawit. Sebanyak 6,9 juta hektar milik rakyat. Ia berharap, dengan adanya strategi yang tepat kedepan bisa mendorong perekonomian rakyat yang bergantung pada 6,9 juta hektar kebun sawit tersebut.

"Pemerintah mendorong perbaikan tata kelola kelapa sawit rakyat ini. Kami mendorong adanya peremajaan tanaman tua atau yang tidak produktif ini dengan peremajaan sawit," ujar Syahrul.

Ia mencatat produksi sawit nasional baru mencapai 3 -4 ton per hektar setara CPO. Potensi dengan melihat luas kebun sebenarnya masih bisa ditingkatkan.

Ia juga menjelaskan realisasi ekspor sektor pertanian pada tahun 2022 mencapai Rp 640 triliun. Sebanyak 90 persen dari komoditas ekspor ini adalah komoditas sawit.

Ia menilai, sawit memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Ia juga mendorong peningkatan produktifitas perkebunan sawit sehingga secara langsung bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Syahrul mencatat komoditas sawit menyumbang 75,30 persen atau Rp 468,64 triliun dari total ekspor pertanian pada tahun 2022. Ia berharap di tahun ini ekspor sawit bisa tumbuh positif sehingga mendongkrak devisa negara.

"Dengan potensi perkebunan sawit saat ini capaian ekspor ini masih bisa terus tumbuh. Hal ini perlu didukung dengan peremajaan perkebunan rakyat juga," ujar Syahrul.

Kata Syahrul ada 2,8 juta hektar perkebunan rakyat yang bisa direvitalisasi. Per tahun ia mentargetkan revitalisasi kebun rakyat bisa mencapai 180 ribu hektar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement