REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan melatih ratusan pemuda di Kabupaten Indramayu menjadi tim tanggap bencana. Kegiatan yang digelar dengan tema “Camp Relawan Indramayu” itu dilaksanakan di Perumahan Pertamina Bumi Patra, Indramayu, selama dua hari pada 25-26 Februari 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan melalui Tim Patrapala RU VI itu diikuti 127 orang peserta. Mereka terdiri dari organisasi karang taruna, pelajar, mahasiswa dan komunitas/organisasi pencinta alam di Indramayu.
Pada hari pertama kegiatan, peserta mengikuti workshop penanganan kondisi darurat. Adapun pematerinya diisi oleh beberapa instansi, seperti dari Polres Indramayu, yang menyampaikan materi tentang Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling).
Selain itu, Dandim 0616 Indramayu, Letkol ARM Andang Radianto, memaparkan materi tentang penanganan masa tanggap bencana, pengamanan pengungsi, dan rehabilitasi wilayah.
Adapula dari Dinas Lingkungan Hidup, memberikan sosialisasi tentang mitigasi pemulihan lingkungan pasca bencana, sosialiasi pra hingga pasca bencana bersama BPBD Indramayu, pelatihan manajemen dapur umum dan mendirikan tenda bersama Dinas Sosial/Tagana Indramayu, dan ditutup dengan sharing session bersama Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D) Kabupaten Indramayu.
Sementara pada hari kedua kegiatan, para peserta diberikan teori segitia api yang merupakan pemicu terjadinya kebakaran. Mereka juga diajarkan praktik memadamkan api menggunakan fire blanket dan alat pemadam api ringan (APAR) oleh tim Emergency and Insurance-HSSE RU VI Balongan.
Kegiatan semakin menarik dengan dilakukannya pelatihan teknik water rescue bersama Kantor SAR Bandung di kolam sekretariat SPPBB, pelatihan first aid bersama PMI Indramayu, dan simulasi (drill) penanganan keadaan darurat bencana banjir yang diikuti seluruh peserta dan instansi yang terlibat.
General Manager PT KPI RU VI Balongan, Diandoro Arifian, mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan menjadi rangkaian peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal itu juga sebagai bentuk antisipasi Pertamina, mengingat kondisi geografis wilayah Indonesia yang rawan terjadi bencana alam.
"Semoga ilmu dan keterampilan yang diberikan oleh para instruktur bisa bermanfaat dan menjadi bekal kesigapan warga Indramayu dalam tanggap bencana,’’ kata Diandoro.
Diandoro menambahkan, acara itu juga merupakan bentuk perhatian untuk para generasi muda yang memiliki jiwa sosial di Kabupaten Indramayu. Diharapkan, mereka memiliki kompetensi dalam memberikan bantuan apabila terjadi bencana.