REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Analis Politik, Arifki Chaniago, mengatakan dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) kepada Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres menyulitkan posisi pejabat Gubernur Jawa Tengah itu di partainya sendiri yakni PDIP. Menurut Arifki, Ganjar sudah pernah ditegur PDIP karena dideklarasikan partai nonparlemen dan juga komunitas relawan.
"Narasi ini tentunya bakal makin mempersulit Ganjar bakal didukung oleh PDIP, karena dianggap tidak ikut aturan main partai," kata Arifki, Selasa (28/2/2023).
Arifki mengingatkan sikap Megawati saat berpidato di acara HUT PDIP beberapa waktu lalu. Saat itu, Megawati menegaskan bahwa yang akan menentukan sosok capres yang akan diusung PDIP adalah dirinya.
Sikap Mega itu sekaligus tamparan bagi Ganjar yang sudah 'ngebet' untuk menjadi capres karena merasa punya elektabilitas tinggi. "PAN sepertinya ingin mengeklaim Ganjar lebih awal, dibalik posisi Gubernur Jawa Tengah yang belum mendapatkan ketidakpastian PDIP. Langkah PAN itu sayangnya bakal memberikan kepastian PDIP untuk tidak memberikan partimbangan lebih lanjut untuk Ganjar untuk maju lewat partai pimpinan Megawati Soekarno Putri itu," ujar Arifki.
PDIP sejauh ini memang belum mengumumkan nama capres yang akan diusung di Pemilu 2024. Pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu masih hati-hati untuk menentukan nama yang akan menjadi petarung melanjutkan pemerintahan Joko Widodo. Selain nama ganjar, kader PDIP yang disebut-sebut berpotensi mendapat rekomendasi adalah Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.