REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan mayoritas produsen minyak goreng merupakan sektor swasta. Adapun BUMN hanya memiliki tiga persen dari pangsa pasar minyak goreng nasional.
Erick menyampaikan hal ini yang membuat BUMN tidak dapat berbuat banyak atau melakukan intervensi maksimal dalam mengatasi tingginya harga minyak goreng yang terjadi beberapa waktu lalu. Untuk itu, Erick kini tengah mendorong peningkatan kontribusi BUMN terhadap pangsa pasar minyak goreng nasional. Salah satunya dengan konsolidasi tanah PTPN melalui PalmCo seluas 600 ribu hektare.
"Industri sawit, private sector sudah bermain luar biasa. BUMN hanya tiga persen, BUMN marah? Enggak, cuma kita ngingetin BUMN juga bisa bangun dari tidur, kalau harga minyak goreng enggak selesai-selesai," ujar Erick dalam Economic Outlook 2023 bertajuk "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Erick menyampaikan aksi PalmCo bukan berarti BUMN ingin mematikan industri sawit milik swasta. Erick justru mengajak swasta untuk bersama-sama BUMN membangun ekosistem kelapa sawit yang baik guna memastikan ketersediaan pasokan untuk masyarakat.
"Kita memastikan, kalau swasta keberatan bikin bioetanol, kita yang bikin B-35. Swasta silakan bikin industri turunan apakah itu makeup, artinya ada ekosistem," kata Erick.