Selasa 28 Feb 2023 19:39 WIB

Alasan PP Muhammadiyah Masukkan Ustadz Adi Hidayat Jadi Pengurus

Ustadz Adi Hidayat adalah pendakwah yang populer di ruang digital.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ustaz Adi Hidayat. Alasan PP Muhammadiyah Masukkan Ustadz Adi Hidayat Jadi Pengurus
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ustaz Adi Hidayat. Alasan PP Muhammadiyah Masukkan Ustadz Adi Hidayat Jadi Pengurus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu ustadz muda yang populer di Indonesia, Ustadz Adi Hidayat (UAH) masuk dalam jajaran pengurus Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia dipercaya sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. 

Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustadz Fathurrahman Kamal membenarkan UAH telah menjadi salah satu pimpinan dari Majelis Tabligh Muhammadiyah. Bahkan, ia sendiri yang menghubungi langsung UAH. 

Baca Juga

"Betul, saya sendiri yang menghubungi beliau beberapa waktu lalu pas saat beliau sedang ada di Amerika waktu itu dan menjawab langsung WA saya dan beliau juga mengisi form kesediaan itu. Jadi itu valid Ustadz Adi bergabung ke Majelis Tabligh PP Muhammadiyah," ujar Ustadz Fathurrahman saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/2/2023).

Dia pun mengungkapkan alasan PP Muhammadiyah memasukkan UAH di kepengurusan PP Muhammadiyah periode sekarang ini. Di antaranya, karena UAH adalah seorang pendakwah yang populer di ruang digital dan merupakan kader Muhammadiyah. 

"Saya kira UAH menjadi fenomena di dunia dakwah kita di Indonesia, khususnya di komunitas digital. Saya kira beliau sosok anak muda yang sangat populer, smart, kemudian sangat open minded dan beliau secara terbuka di dalam kajian-kajiannya itu tidak pernah menutupi bahwa beliau itu memang lahir dari rahim Muhammadiyah," katanya. 

Ustadz Fathurrahman mengatakan, UAH adalah alumnus pondok pesantren Muhammadiyah yang ada di Garut, yaitu Pondok Pesantren Darul Arqam. Menurut dia, UAH juga telah mengakui identitasnya sebagai kader Muhammadiyah di publik yang kemudian dalam perjalanan dakwahnya dikenal luas oleh publik. 

"Saya berpikir beliau sangat jernih melihat persoalannya, bahwa untuk menyelesaikan persoalan umat yang sangat kompleks di Indonesia ini tentu tidak mungkin diselesiakan secara single fighter," jelas dia. 

Secara pribadi Ustaz Fathurrahman juga mengakui kualifikasi dan capaian UAH dalam dunia dakwah selama ini. Menurut dia, dakwah UAH juga sesuai dengan dakwah berkemajuan yang diusung Muhammadiyah.

"Saya kira untuk seorang pribadi gerakan beliau ini kan sudah menjadi brand sendiri. Jadi saya kira beliau secara sangat jernih melihat persoalan dan ini mungkin saatnya beliau untuk kembali ke 'ibu kandungnya' masuk di struktural. Walaupun selama ini beliau lebih menyampaikan pesan-pesan dakwahnya dan sangat berkemajuan," ucapnya.

Menjelang Muktamar ke-48 Muhamamdiyah yang digelar di Surakarta beberapa waktu lalu, menurut dia, UAH juga sudah secara terbuka menyampaikan minatnya masuk struktur Muhammadiyah. Hal itu disampaikan dalam Tabligh Akbar Pra Muktamar yang dihadiri ribuan orang. 

"Tapi waktu itu tidak mungkin kalau misalnya masuk menjadi salah satu calon pimpinan yang diendorse di muktamar, karena prosesnya di Muhamamadiyah panjang. Sehingga saya lihat PP Muhamamdiyah sekarang ini memfasilitasi komitmen beliau yang telah disampaikan itu," kata Ustadz Fathurrahman.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement