Kamis 02 Mar 2023 00:48 WIB

BI: Inflasi Februari 2023 Turun Dari Januari, Didorong Kelompok Inti dan Volatile Food

BI meyakini penurunan inflasi disokong kebijakan moneter dan TPIP dan TPID

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta. Bank Indonesia (BI) mengumumkan, inflasi pada Februari 2023 menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu turun dari 0,34 persen month to month (mtm) pada Januari 2023 menjadi 0,16 persen.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta. Bank Indonesia (BI) mengumumkan, inflasi pada Februari 2023 menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu turun dari 0,34 persen month to month (mtm) pada Januari 2023 menjadi 0,16 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengumumkan, inflasi pada Februari 2023 menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu turun dari 0,34 persen month to month (mtm) pada Januari 2023 menjadi 0,16 persen.

Penurunan itu terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok inti dan volatile food. "Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," ujar Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dalam keterangan resmi, Rabu (1/3/2023).

Dengan perkembangan tersebut, kata dia, inflasi IHK secara tahunan tetap terkendali sebesar 5,47 persen yoy. Meski sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28 persen yoy.

Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3 plus minus 1 persen pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3 plus minus 1 persen pada semester II 2023. "Bank Indonesia akan terus memperkuat pengendalian inflasi, termasuk melalui koordinasi dengan Pemerintah guna memastikan berlanjutnya penurunan inflasi, termasuk pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," tegasnya.

Inflasi inti Februari 2023 pun menurun. Inflasi inti tercatat sebesar 0,13 persen mtm, turun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,33 persen mtm. BI menilai, penurunan inflasi inti sejalan dengan normalisasi pola musiman awal tahun, khususnya dari komoditas kelompok perumahan. 

Secara tahunan, inflasi inti Februari 2023 tercatat sebesar 3,09 persen yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,27 persen yoy. Inflasi kelompok volatile foods juga menurun dibandingkan perkembangan bulan sebelumnya. 

Kelompok volatile foods mencatat inflasi sebesar 0,28 persen mtm, lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,40 persen mtm. Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit. 

Walau demikian, kelompok volatile foods secara tahunan mengalami inflasi 7,62 persen yoy. Angka itu lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,71 persen yoy.

Kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,14 persen mtm, meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,55 persen mtm. Perkembangan ini terutama disumbang oleh peningkatan harga rokok kretek filter dan rokok putih akibat kenaikan cukai tembakau. 

Peningkatan inflasi kelompok administered prices lebih lanjut tertahan oleh deflasi tarif angkutan udara seiring penurunan harga avtur. Secara tahunan, komponen administered prices tercatat inflasi sebesar 12,24 persen yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi  pada bulan sebelumnya yang sebesar 12,28 persen yoy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement