Jumat 03 Mar 2023 00:16 WIB

3 Jenis Kanker yang Bisa Bikin Perubahan Cara Berjalan

Keganasan kanker dapat menyebabkan perubahan pada cara berjalan seseorang.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Jalan kaki (ilustrasi). Perubahan cara berjalan dapat menjadi gejala kanker.
Foto: www.pixabay.com
Jalan kaki (ilustrasi). Perubahan cara berjalan dapat menjadi gejala kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker adalah penyakit multifaktorial yang bermanifestasi dalam beberapa cara berbeda, tergantung pada titik asalnya. Sering kali, gejalanya memberikan petunjuk kuat mengenai organ mana yang sakit.

Dalam beberapa kasus, keganasan memicu reaksi unik oleh sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan perubahan cara berjalan. Menurut Mayo Clinic, sindrom para-neoplastik adalah gangguan degeneratif langka yang dipicu oleh respons sistem kekebalan terhadap tumor kanker (neoplasma), paling sering dari kanker paru-paru, ovarium, payudara, atau limfoma.

Baca Juga

Kondisi ini memacu sejumlah gejala neurologis yang secara tidak langsung dipicu oleh penyakit yang mendasarinya. Ketika kanker menghasilkan gejala neurologis, kondisi ini paling sering merupakan akibat dari invasi tumor langsung ke sistem saraf atau metastasis.

Ataksia cerebellar para-neoplastik adalah salah satu sindrom yang awalnya muncul dengan gejala ringan seperti gaya berjalan yang tidak stabil, penglihatan ganda, dan kesulitan dengan gerakan tangan yang halus.

"Ataxia dapat muncul berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum kanker didiagnosis," kata The Mayo Clinic, dilansir Express, Kamis (2/2/2023).

National Institute of Neurological Disorders and Stroke menegaskan bahwa gejala umumnya ditemukan sebelum tumor atau pertumbuhan yang dipenuhi kanker ditemukan. Dalam 60 persen kasus, sindrom ini disebabkan oleh masalah seperti gangguan tidur, masalah penglihatan, dan vertigo.

Kontrol otot yang buruk juga dapat menyebabkan gerakan yang canggung dan selanjutnya kesulitan berjalan dan keseimbangan. Sering kali, koordinasi tangan, gerakan mata, dan ucapan juga terpengaruh akibat kerusakan otak yang mengontrol koordinasi otot.

Hal ini dapat memengaruhi cara seseorang berjalan dengan menghasilkan gaya berjalan yang goyah dan terhuyung-huyung, yang secara luas disebut sebagai gaya berjalan ataxic karena tampak tidak terkoordinasi.

Apa yang menyebabkan sindrom para-neoplastik? Sistem kekebalan tubuh terdiri dari sel, jaringan, dan organ yang bekerja secara serempak untuk menjaga tubuh tetap sehat dan melawan infeksi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement