Kamis 02 Mar 2023 23:27 WIB

Masjid Islamic Center Surabaya Diharapkan Sudah Bisa Digunakan Saat Ramadhan

Masjid Islamic Center Surabaya saat masih dalam proses revitalisasi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat berkunjung ke Islamic Center di Surabaya, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat berkunjung ke Islamic Center di Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa Masjid Islamic Center Surabaya diharapkan sudah bisa digunakan berkegiatan saat Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah atau sekitar akhir Maret 2023. "Semoga sepekan sebelum Ramadhan, atau sekitar 16, 17 Maret 2023 sudah diresmikan sehingga bisa digunakan untuk Ramadhan 1444 Hijriah," katanya di sela meninjau masjid yang berada di kompleks Islamic Center Jalan Raya Dukuh Kupang Surabaya, Kamis (2/3/2023).

Masjid tersebut didesain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai diminta secara khusus oleh Khofifah pada pertengahan tahun 2021. Menurut orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut, masjid yang sudah berdiri selama ini di Islamic Center dianggap kurang memadai sehingga perlu revitalisasi.

Baca Juga

"Saya melihat masjidnya ukurannya seperti mushalla, lalu letaknya di belakang. Makanya kami putuskan mendirikan masjid di halaman depan dan menjadi representasi Islamic Center," katanya.

Ia mengatakan bahwa pembangunan masjid dengan arsitektur yang baik diharapkan bisa menjadikan referensi kegiatan umat Islam lebih representatif. Sementara itu berdasarkan pantauan di Masjid Islamic Center, di lantai dasar merupakan area wudlu yang cukup luas dengan puluhan kamar mandi. Sebagai finishing tinggal memasang kran wudlu beserta perlengkapan di setiap kamar mandinya.

Kemudian, di lantai atasnya adalah gedung utama masjid yang saat ini tinggal proses pembersihan dan interior ruangan. Terdapat satu lantai lagi yang merupakan lantai dua sebagai tambahan menampung jamaah beribadah. Dari luar, bangunan tersebut sepintas tampak jauh dari kesan masjid pada umumnya. Namun, di belakang bangunan terdapat menara tinggi yang menandakan masjid, serta kubah tepat di atas bangunan.

Khofifah juga berharap pada Ramadhan mendatang juga sudah siap semua fasilitas yang digunakan untuk beribadah, seperti alat pengeras suara, listrik serta air.

"Meski belum 100 persen, tapi masjid ini tinggal tahap finalisasi. Setelah dibersihkan dan fasilitas memadai maka sudah bisa dimanfaatkan beribadah, termasuk kegiatan-kegiatan bersifat positif lainnya," katanya.

Selain itu, di masjid tersebut juga diharapkan bermanfaat bagi anak-anak muda menggelar berbagai kegiatan ekonomi digital, termasuk pelatihan-pelatihan start up, pembelajaran bahasa hingga qiroah.

"Masjid juga bisa dipakai untuk akad nikah, kemudian resepsinya di gedung pertemuan. Lalu untuk diskusi-diskusi bermanfaat, dan lainnya. Yang pasti kami ingin bisa jadi tempat multi fungsi," kata Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

"Masjid ini dari dalam dan luar tampak keren. Kami mohon doanya agar segera selesai dan bisa dimanfaatkan umat Islam," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement