Jumat 03 Mar 2023 12:50 WIB

Banjir di Tanjung Burung Tangerang, Tiga Warga Meninggal Tersetrum

Informasi BPBD, ketiga korban di Tanjung Burung tengah merapikan alat pompa air.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Banjir.
Foto: Dok. BPBD Kabupaten Tangerang
(ILUSTRASI) Banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Tiga warga dilaporkan meninggal dunia saat terjadi banjir di wilayah Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (2/3/2023). Ketiga warga itu meninggal diduga akibat tersetrum.

“Ketiga korban sedang merapikan alat pompa air. Seketika itu pula mereka tersengat listrik,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat kepada Republika, Jumat (3/3/2023).

Ujat mengatakan, ketiga warga itu meninggal di lokasi kejadian. Kepala Polsek (Kapolsek) Teluknaga AKP Marbintang Panjaitan, pada Kamis, mengatakan, pihaknya sudah mengecek ke lokasi kejadian dan berkomunikasi dengan keluarga korban.

Berdasarkan keterangan dari saksi, menurut Kapolsek, saat kejadian ketiga warga tersebut berada dalam genangan air yang berdekatan dengan kompresor. Diduga korban tersetrum. “Setelah kejadian itu, kami pun memeriksa kompresor dan diketahui ada sobekan di dalam kabelnya itu,” kata Kapolsek.

Mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan, Kapolsek mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan pemadaman sementara saat kondisi banjir. “Kami sudah koordinasi dengan pihak PLN setempat untuk melakukan pemadaman listrik secara lokal,” ujar Kapolsek.

Banjir di wilayah Desa Tanjung Burung dilaporkan dipicu hujan lebat yang terjadi pada Kamis (2/3/2023) sekitar pukul 01.00 WIB hingga 10.00 WIB. Ujat sebelumnya menjelaskan, ketinggian genangan banjir mencapai sekitar 50 sentimeter hingga 100 sentimeter.

Menurut Ujat, ada sekitar 454 kepala keluarga (KK) atau 1.494 jiwa yang terdampak banjir. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement