REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Plt Kabiro Humas Kemensos, Romal Uli Jaya, mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan lapangan terhadap kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Namun demikian, melalui tim respon tanggap darurat, pihaknya menjanjikan kebutuhan mendesak warga terdampak.
“Secepatnya bantuan kami dorong melalui logistik kita yang sudah standby di gudang logistik bantuan atau lumbung sosial terdekat dengan tempat kejadian,” kata Romal kepada awak media di Jakarta, Sabtu (4/3/2023) dini hari.
Dia menambahkan, sejauh ini tim Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana, sudah berada di lokasi kebakaran Depo Plumpang. Mereka, lanjut Romal, melakukan asesmen kebutuhan warga terdampak, khususnya terkait logistik pemenuhan kebutuhan dasar dan shelter sementara berupa tenda pengungsian.
“Asesmen juga dilakukan terutama kepada warga terdampak kelompok rentan yakni anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabitas,” tegasnya.
Sebelumnya, Kebakaran di Depo Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang dilaporkan terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam. Ledakan yang dihasilkan dari peristiwa itu dilaporkan terdengar hingga radius beberapa kilometer.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara, Rijal, mengatakan, sejumlah warga sudah dievakuasi ke kantor PMI Jakarta Utara, yang beralamat di Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara.
“Belum ada data yang pasti saat ini karena korban akibat ledakan terus berdatangan ke kantor PMI Jakarta Utara. Kalau saya lihat korban pengungsi kebakaran lebih dari seratus,” kata Rijal.
Menurut Rijal, ada warga yang mengalami luka bakar. “Kami langsung melakukan penanganan ya. Untuk mereka yang mendapatkan luka bakar langsung kami bawa ke rumah sakit terdekat dan memang dari yang datang ke PMI saat ini banyak yang terkena luka bakar,” kata Rijal.