Selasa 07 Mar 2023 16:17 WIB

Semangat APMI Kedepankan Musisi Lokal dan Perkuat Ekosistem Musik

Alhamdulillah sekarang musisi lokal kita jadi lebih diapresiasi.

Sheila on 7 merayakan 27 tahun karier bermusik dengan menggelar konser (ilustrasi). Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) berupaya mengusung semangat untuk mengedepankan musisi-musisi lokal di setiap gelaran festival atau konser musik. Hal itu sekaligus mendukung terbangunnya ekosistem industri musik yang saling terintegrasi.
Foto: Dok Narend/Antara Suara
Sheila on 7 merayakan 27 tahun karier bermusik dengan menggelar konser (ilustrasi). Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) berupaya mengusung semangat untuk mengedepankan musisi-musisi lokal di setiap gelaran festival atau konser musik. Hal itu sekaligus mendukung terbangunnya ekosistem industri musik yang saling terintegrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) berupaya mengusung semangat untuk mengedepankan musisi-musisi lokal di setiap gelaran festival atau konser musik. Hal itu sekaligus mendukung terbangunnya ekosistem industri musik yang saling terintegrasi.

"Kita tahu pada 10 tahun atau mungkin 15 tahun lalu, musik lokal masih less value dalam arti orang agak berat untuk membayar tiket festival yang isinya hanya menampilkan artis lokal. Tetapi semenjak 2011, banyak konser musisi lokal misalnya Kahitna dan Noah yang dipadati penonton," kata Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia, Dino Hamid, dilansir Antara, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga

Dino menjelaskan, dahulu masih banyak aktivasi jenama tertentu yang meramaikan festival atau konser musik secara gratis sehingga membuat musisi lokal terpaksa kurang bernilai alias less value. Tetapi semenjak semua beralih ke budaya berbayar dan budaya itu terbangun.

"Alhamdulillah sekarang musisi lokal kita jadi lebih diapresiasi," ungkap Dino.

Dino dan rekan-rekannya di APMI berupaya tidak kembali ke pola lama dengan membuat acara tak berbayar yang bisa berdampak pada menurunnya nilai jual musisi kompatriot.

Terkait penyelenggaraan festival musik yang turut menghadirkan musisi luar negeri, Dino menjelaskan, hal tersebut amat bergantung dari kemampuan dan konsep setiap promotor yang menggelar acara. Secara format pun tidak ada pakem khusus semisal persentase sekian antara jumlah penampil luar dengan penampil dalam negeri.

Semua kembali kepada investasi promotor. Ada promotor yang bermain di mayoritas musisi internasional begitu pula sebaliknya dengan penampilan khusus.

Musisi internasional, lanjut Dino, biasanya memiliki daya tawar setiap kali hendak tampil di sebuah festival. Pada sesama level penampil luar, mereka juga memastikan siapa saja musisi internasional yang bermain dan di mana posisi mereka berada.

"Mereka terbiasa menjaga value dan promotor pasti menyadari hal itu sebagai "medium jualan" dengan investasi besar dan berharap market yang lebih responsif dan eksklusif. Karena itu bukan hal yang aneh bila promotor menjadikan mereka sebagai penampil utama," kata Dino menjelaskan.

Meski demikian, APMI tetap membawa semangat untuk mengedepankan musisi lokal. Apalagi kalau dikaitkan dengan kemungkinan resesi global, kata Dino, maka yang bisa membantu perputaran industri musik Tanah Air adalah keberadaan musisi lokal.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement