REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengambil tindakan tegas terkait insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Salah satu langkah evaluasi dengan memberhentikan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi.
Dedi sendiri telah menjadi Direktur Penunjang Bisnis Pertamina sejak 3 Mei 2021. Saat itu, Dedi ditunjuk menggantikan Haryo Yunianto mendapat tugas baru sebagai Direktur Utama PGN.
Dedi bukan orang baru di BUMN. Berdasarkan laman resmi Pertamina, pria pria yang bernama lengkap Dedi Sunardi Suryawinata itu punya sederet pengalaman panjang yakni selama 32 tahun berkarir di sektor keuangan, baik asuransi maupun perbankan.
Dedi sejak 1989 telah berkiprah di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan posisi terakhir menjadi Vice President. Sebelum menjabat Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) pada Juli 2020.
Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, pada 1964 itu juga menyandang gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Universitas Jayabaya Jakarta (1988) dan meraih Magister Management dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2000.
Pemberhentian Dedi sendiri dikonfirmasi langsung oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury. Pahala menjelaskan untuk sementara waktu mengubah hingga pejabat baru, jabatan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina akan dirangkum oleh Erry Widiastono yang saat ini menjabat sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina. "Betul, sementara dihandle Pak Erry," ujar Pahala pada Rabu (8/3/2023).