Rabu 08 Mar 2023 18:19 WIB

Jelang "Cuti Melahirkan" Mark Zuckerberg, Karyawan Meta Bersiap untuk PHK

Rencananya, gelombang PHK Meta akan tuntas paling cepat pekan ini.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Ribuan karyawan perusahaan Meta dilaporkan tengah kembali bersiap menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Periode PHK itu diprediksi terjadi menjelang bos sekaligus pendiri perusahaan, Mark Zuckerberg, mengambil jatah 'cuti melahirkan' alias
Foto: AP
Ribuan karyawan perusahaan Meta dilaporkan tengah kembali bersiap menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Periode PHK itu diprediksi terjadi menjelang bos sekaligus pendiri perusahaan, Mark Zuckerberg, mengambil jatah 'cuti melahirkan' alias "cuti ayah".

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan karyawan perusahaan Meta dilaporkan tengah kembali bersiap menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Periode PHK itu diprediksi terjadi menjelang bos sekaligus pendiri perusahaan, Mark Zuckerberg, mengambil jatah 'cuti melahirkan' alias "cuti ayah".

"Cuti ayah" atau paternity leave merupakan masa cuti yang diambil pria untuk menyertai sang istri pada saat melahirkan atau setelahnya. Jika PHK lanjutan benar terjadi, itu akan menjadi yang kedua kalinya dalam waktu empat bulan.

Baca Juga

Dikutip dari laman Gizmodo, Rabu (8/3/2023), kabar PHK lanjutan itu dilaporkan oleh Bloomberg, yang mendapat informasi dari sumber anonim. Sumber itu mengatakan, pemotongan jumlah staf lanjutan di Meta yang merupakan perusahaan induk bagi Facebook dan Instagram, rencananya diselesaikan paling cepat pekan ini.

Ada desas-desus tentang lebih banyak PHK di Meta selama beberapa pekan, meski baru empat bulan lalu sejak Meta memecat 11.000 pekerja, atau 13 persen dari staf globalnya. Akan tetapi, Meta menolak mengomentari kabar mengenai rencana PHK tersebut.

Sumber anonim yang dikutip oleh Bloomberg mengatakan periode PHK yang baru didorong oleh penurunan pendapatan iklan. Perusahaan juga tengah fokus pada ambisi mewujudkan Metaverse. Pengurangan karyawan jadi upaya nyata untuk membantu perusahaan mencapai target keuangan tertentu pada 2023. Perusahaan induk dilaporkan meminta direktur tim dan wakil presiden di seluruh bagian untuk membuat daftar nama yang akan dipangkas.

Selain PHK, disebutkan pula ada aturan baru di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, Amerika Serikat, dan sekitarnya dalam laporan sebelumnya. Dalam aturan itu, Meta memberi lebih tekanan pada manajer menengah dari tim kecil untuk melakukan lebih banyak pekerjaan tambahan, atau meninggalkan perusahaan.

Sebelumnya, CEO Meta, Mark Zuckerberg, telah berbicara bahwa 2023 akan menjadi "tahun efisiensi" setelah perusahaannya mengalami kerugian di divisi Reality Labs yang berfokus pada Metaverse. Dia juga mengakui adanya penurunan pendapatan iklan.

Zuckerberg diketahui akan mengambil periode "cuti ayah" untuk mendampingi istrinya, Priscilla Chan, menyambut kelahiran anak ketiga mereka. Rencana PHK yang dilaporkan itu diharapkan sudah siap sebelum Zuckerberg mengambil cuti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement