REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pengunjuk rasa Israel pada Kamis (9/3/2023) mengintensifkan penentangan mereka terhadap rencana pemerintah untuk merombak peradilan. Para pengunjuk rasa berencana memblokir rute Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke bandara menjelang perjalanan resmi ke luar negeri dan saat menteri pertahanan AS berkunjung.
Pengunjuk rasa merencanakan 'hari perlawanan terhadap kediktatoran' pada Kamis. Orang tua dan anak-anak melakukan protes di seluruh negeri.
Bahkan beberapa pengunjuk rasa membarikade kantor sebuah wadah pemikir konservatif yang membantu memelopori perubahan yudisial. Para pengunjuk rasa berencana memblokir jalan raya menuju bandara internasional utama Israel menjelang keberangkatan Netanyahu ke Roma untuk kunjungan kenegaraan.
Polisi telah berjanji untuk mencegah gangguan tersebut. Media Israel melaporkan, gangguan tersebut dapat memaksa Netanyahu mengubah rencana perjalanannya ke bandara.