Kamis 09 Mar 2023 21:57 WIB

Panen Raya Serentak, Petani Kabupaten OKI Raih Luas Hamparan 11.964 Hektare

Pelaksanaan panen raya di Sumatra Selatan terbagi di tiga kabupaten

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian pertanian (Kementan) agar memantau produksi sektor pertanian selama masa panen raya.
Foto: dok Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian pertanian (Kementan) agar memantau produksi sektor pertanian selama masa panen raya.

REPUBLIKA.CO.ID, OGAN KOMERING ILIR -- Kementerian Pertanian Republik Indonesia menggelar acara Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektar secara serentak. Salah satunya panen berlangsung di Desa Lubuk Siberuk, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatra Selatan, dan di 10 provinsi serta 66 kabupaten utama.

Pelaksanaan panen raya di Provinsi Sumatera Selatan terbagi di tiga lokasi, yakni Desa Raman Agung Kecamatan Buay Madang Timur Kab OKU Timur, Desa Lubuk Siberuk Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI, dan Kabupaten Banyuasin.

Lokasi Pelaksanaan panen raya padi Kabupaten OKI terletak di Desa Lubuk Siberuk, Kecamatan Lempuing, dengan luasan hamparan 4.831 hektare. Sedangkan se Kabupaten OKI seluas 11.964 hektare.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian pertanian (Kementan) agar memantau produksi sektor pertanian selama masa panen raya. 

"Saat ini mulai masa panen raya Maret-April, petani harus dipastikan memperoleh juga harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya," ujar Mentan SYL, Kamis (9/3/2023).

Membicarakan pertanian, Menurut Mentan SYL, adalah berbicara soal lapangan. Misalnya mempersiapkan bibit dan benih yang baik, budidaya yang tepat, manajemen air yang efektif dan efisien, karena dengan itu semua produktivitas akan meningkat.

“Ini adalah bagian dari konsolidasi, tekad dan kemauan kita agar besok kita siap kerja lebih baik dan terarah,” kata Mentan SYL.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil berharap setelah panen segera ditanami kembali. Diharapkan produksi juga semakin meningkat. Sehingga, OKI jadi lumbung padi.

“Mohon lahan dipelihara dengan baik. Bila sudah bisa ditanam dua kali setahun, terus diupayakan menjadi tiga kali setahun. Satunya lagi bisa untuk menanam jagung,” kata Ali Jamil.

Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Rahmanto mengatakan, acara ini serentak dilakukan se Indonesia di 66 kabupaten, termasuk Kabupaten OKI, Sumatra Selatan.

"Kita bersyukur, acara ini waktunya bersamaan dengan acara panen padi Presiden Jokowi di Kabupaten Kebumen," ucap Rahmanto, saat mengadiri Panen Raya secara simbolis, di Desa Lubuk Siberuk, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel, Kamis (9/02/23).

Lebih jauh, Rahmanto mengungkapkan, acara panen ini dilaksanakan hingga bulan Maret  dan April 2023. Kementan optimis, petani bisa lebih meningkatkan produksi pangan untuk selanjutnya.

"Kita harus bersama-sama dan bersinergi, antara pusat dan daerah untuk mendorong peningkatan produksi hasil pertanian," ucap dia.

Soal, perubahan iklim (cuaca) di Indonesia, Rahmanto menilai, menjadi sebuah tantangan bersama dan sekaligus bisa menjadi peluang jika diatasi dengan cara yang tepat.

"Kejadian banjir terjadi di Jawa, namun di Kab OKI tidak terjadi, bahkan petani bisa meningkatkan produksi. Ini capaian luar biasa untuk petani," ucap Rahmanto.

Terkait, lahan rawa di Ogan Komeling Ilir (OKI), Rahmanto menilai hal itu bisa menjadi potensi besar karena cukup luas, jika ditata dan dikelola secara tepat dan benar.

"Lahan rawa IP (Indeks Pertanaman) biasanya dalam satu tahun panen kan sekali. Ini masih bisa kita tingkatkan lagi. Jika dikelola dengan tepat, tata kelola airnya baik, bisa tanam 2 bahkan 3 kali. Ini akan menjadi peningkatan produksi yang luar biasa," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Oghan Komering Ilir, H.M Dja'far Shodiq menambahkan, panen raya di wilayahnya tersebut menjadi berkah untuk petani. Sebab produksi gabah kering meningkat.

Menjelang bulan puasa Ramadhan, M Djafar Shodiq mengimbau petani harus mengutamakan pasokan gabah dan beras untuk konsumsi rumah tangga, setelah kebutuan lokal aman, baru boleh dijual ke daerah lain.

"Jelang bulan ramadan, para petani harus mengutamakan pasokan beras di wilayah dulu, jangan dijual ke luar daerah lain. Nanti kalau sudah aman (cukup) kebutuhan disini. Silahkan dijual ke luar daerah," imbaunya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement