Jumat 10 Mar 2023 15:48 WIB

Dosen Kampus Fintech Pertama Ini Berbagi Tips Lolos Konferensi Internasional 

Dosen Cyber University ungkap butuh banyak referensi untuk tembus CPEEE di Jepang

Ketua Program Studi Teknologi Informasi Cyber University, Rifka Widyastuti (kiri), berhasil lolos pada event Conference on Power, Energy and Electrical Engineering (CPEEE)
Foto: Dok Cyber University
Ketua Program Studi Teknologi Informasi Cyber University, Rifka Widyastuti (kiri), berhasil lolos pada event Conference on Power, Energy and Electrical Engineering (CPEEE)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Internasional atau International Conference merupakan suatu ajang pertemuan dalam sebuah forum yang diikuti oleh peserta dari berbagai dunia. Peserta yang hadir dalam konferensi ini juga berasal dari berbagai kalangan akademisi maupun industri.

Salah satu dosen dari Kampus Fintech (financial technology) pertama di Indonesia Cyber University lolos pada konferensi internasional yang diselenggarakan di Negeri Sakura Jepang pada event Conference on Power, Energy and Electrical Engineering (CPEEE) yang tepatnya di laksanakan pada Sabtu dan Ahad, yaitu 25 --- 27 Februari 2023 di TKP Tokyo Station Nihombashi Conference Center, Tokyo, Jepang.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi Cyber University, Rifka Widyastuti berhasil lolos pada konferensi internasional ini berkat kegigihannya. Ia mengaku bisa lolos pada konferensi internasional ini dengan mengorbankan banyak waktu dan tenaga.

“Untuk bisa mencapai titik ini pastinya kita harus banyak menulis dan itu tidak dapat dilakukan secara instan. Kita juga perlu membaca referensi yang relevan dengan penelitian kita,” ungkap Rifka dalam wawancara tertulis (7/3).

Selain itu, penelitiannya yang lolos juga merupakan penelitian hasil dari kolaborasi dari bidang elektro dan computer science. Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini didapat dari sebuah relasi yang erat dengan anggota tim.

“Perlu diketahui, conference bukan hanya sekedar kita menampilkan hasil karya saja melainkan juga membentuk relasi yang erat. Sebab, peserta conference bukan hanya dari bidang akademisi melainkan juga praktisi dari berbagai industri yang kompeten,” tambahnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dalam mencari sebuah konferensi internasional tentunya harus teliti.“Dalam pencarian international conference sebaiknya kita melihat dari sponsor, universitas terkemuka. Karena ada beberapa conference yang tidak valid,” tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement