Ahad 12 Mar 2023 19:59 WIB

Kelurahan Pabatang Makassar Nol Stunting

Stunting banyak terjadi di rentang usia enam sampai 24 bulan atau 1.000 HPK.

Ilustrasi pencegahan stunting.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi pencegahan stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi yang aktif melakukan pendampingan dan penanganan stunting di setiap kelurahan akhirnya menerima laporan adanya nol kasus dari sebelumnya tercatat 87 penderita tengkes di Kelurahan Pabatang, Kecamatan Mamajang.

"Alhamdulillah, laporan demi laporan positif terus kami terima dan ini berkat Program Gerebek Stunting yang kita gencarkan," ujarnya di Makassar, Sabtu (11/3).

Baca Juga

Kelurahan Pabatang yang merupakan satu dari 153 kelurahan di Kota Makassar, juga mencatat adanya kasus stunting sejak beberapa tahun lalu.

Pada 2022, jumlah kasus stunting di kelurahan tersebut sebanyak 87 anak dan turun menjadi 52 kasus hingga akhirnya di Maret 2023, jumlah penderita stunting sudah nol kasus atau zero stunting.

"Ini membuktikan kerja keras pendamping stunting dan tenaga kesehatan di Puskesmas Cendrawasih sangat baik dalam mengedukasi warga. Sekarang di setiap kelurahan di Kecamatan Mamajang rerata hanya tujuh anak saja yang terkena stunting," katanya.

Meski demikian, Fatmawati terus menghimbau agar tidak kendor dalam mengedukasi warga secara terus menerus sehingga angka stunting di setiap kelurahan wajib zero.

"Di 24 kabupaten di Sulsel, Makassar terendah stuntingnya. Meski demikian kita tidak boleh terlena dan duduk diam. Kita harus terus turun mengedukasi warga dan memberikan asupan yang bergizi agar penerus bangsa bisa bebas dari stunting," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Fatmawati juga menyosialisasikan dan mengajak para orang tua untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) yakni dua anak cukup.

Program KB sering kali disalahartikan sebagai program menolak kehadiran anak, namun sebenarnya program ini bertujuan mewujudkan keluarga sehat, bahagia, dan sejahtera.

"Berencana awal lebih baik agar meminimalisir risiko yang tidak terduga," terangnya.

Selain itu, Fatmawati Rusdi bersama Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin juga membagikan makanan tambahan untuk balita seperti telur dan susu.

"Saya berharap tidak ada lagi anak yang mengalami kurang gizi, gizi buruk atau bahkan stunting. Telurnya direbus pastikan dikonsumsi oleh anak," ucap Fatmawati.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement