REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Utara (Korut) memutuskan akan mengambil langkah penting dan praktis guna menggunakan langkah pencegahan perang yang ofensif, kata media pemerintah pada Ahad (12/3/2023)
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), keputusan itu diumumkan saat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) segera menggelar latihan militer gabungan pekan ini, dalam sebuah pertemuan besar Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea (WPK) pimpinan Kim Jong-un.
Washington dan Seoul dijadwalkan memulai latihan militer Freedom Shield (FS) pada Senin dan berlangsung selama 11 hari, bersama dengan manuver lapangan berskala besar yang disebut Warrior Shield.
"Pertemuan tersebut membahas dan mengadopsi langkah-langkah praktis nan penting penerapan strategi penangkalan perang yang lebih efektif, kuat dan ofensif dari negeri ini dalam mengatasi situasi saat ini," kata KCNA, merujuk "provokasi perang AS dan Korsel" yang disebutnya telah mencapai batas yang tidak bisa lagi diterima.
Mereka tidak merinci langkah-langkah praktis apa yang akan dilakukan. Korut luas diperkirakan akan melakukan uji coba senjata bersamaan dengan latihan militer gabungan Korsel-AS yang sejak lama dikecam Pyongyang sebagai pendahuluan untuk melancarkan invasi.
Kim pekan lalu mengjnspeksi "latihan serangan penembakan" dan simulasi serangan angkatan perangnya di lapangan udara musuh, dalam upaya memeriksa kesiapan "perang sesungguhnya" angkatan bersenjatanya.
Adik perempuannya Kim Yo-jong sebelumnya memperingatkan bahwa negaranya siap mengambil langkah "luar biasa dahsyat" terhadap aktivitas militer yang dilakukan AS dan Korsel.
Pada pertemuan militer tersebut Korut juga mendiskusikan sejumlah masalah dalam bagaimana menyelesaikan masalah pedesaan, kata KCNA.
Mereka mendiskusikan tugas-tugas mempercepat pembangunan pedesaan, pembangunan regional dan pembangunan besar bangsa, serta "langkah-langkah dalam mewujudkannya dan cara-cara menggunakan kekuatan militer.
Sejumlah pengamat mengatakan Korut tampaknya mendiskusikan sejumlah cara mengerahkan Tentara Rakyat Korea dalam membantu pembangunan perumahan di pedesaan dan proyek-proyeklain yang bertujuan meningkatkan kehidupan masyarakat.