Selasa 14 Mar 2023 12:57 WIB

Instagram Jadi Aplikasi yang Paling Ingin Dihapus Warga AS, Mengapa?

Lebih dari 900 ribu pencarian untuk cara menghapus atau menonaktifkan Instagram.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Instagram mendapat posisi sebagai aplikasi yang paling banyak ingin dihapus/ilustrasi.
Foto: Phone Arena
Instagram mendapat posisi sebagai aplikasi yang paling banyak ingin dihapus/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situs web keamanan siber VPNOverview menganalisis tren pencarian untuk 30 aplikasi paling populer teratas dan melihat mana yang paling ingin dihapus oleh orang Amerika Serikat (AS). Mereka menemukan lebih dari 900 ribu pencarian untuk cara menghapus atau menonaktifkan Instagram, lebih banyak dari aplikasi lain yang dianalisis.

Di bawah posisi Instagram, ada 385.410 pencarian untuk menghapus atau menonaktifkan Facebook, 217.400 untuk Snapchat, 92.490 untuk Twitter, dan 24.819 untuk Telegram. Semua jumlah itu jauh lebih besar jika dandingkan dengan Tiktok, yang memiliki pencarian penghapusan dengan lebih dari 14 ribu pencarian.

Baca Juga

Meskipun mendapat posisi sebagai aplikasi yang paling ingin dihapus, Instagram juga mendapat posisi sebagai aplikasi populer tahun 2022. VPNOverview menemukan rata-rata lebih dari 11,8 juta unduhan setiap bulan.

Seperti yang dilaporkan Mashable sebelumnya, membenci Instagram sama pentingnya dengan menjadi pengguna Instagram seperti mem-posting foto. Menurut laporan Instagram September 2022 yang bocor ke The Wall Street Journal, keterlibatan Instagram menurun dan hanya 10 persen kreator paling populer pada tahun 2023, yang menggunakan Instagram sebagai platform utama mereka, menurut data dari agensi.

Penelitian Facebook sendiri menemukan Instagram berbahaya bagi sebagian besar remaja, terutama remaja perempuan. Saat anak muda menghadapi beban terberat dari efek Instagram, penelitian dari American Psychological Association mengaitkan Instagram dengan depresi, masalah citra tubuh, masalah harga diri, kecemasan sosial, dan masalah lain lintas kelompok umur. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement