REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengikuti proses pencocokan dan penelitian data pemilih yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, tahapan ini menjadi simbol penyelenggaraan Pemilu 2024 tetap berjalan sesuai agenda.
“Ini menunjukkan simbol bahwa Pemilu 2024 tetap berjalan sesuai agenda dan ini rangkaian dari tahapan pemilu di antaranya pemutakhiran data pemilih,” ujar Hasyim di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Ia menyampaikan, proses yang dilakukan ini juga menunjukkan bahwa Presiden turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemilu. Terutama dalam pencocokan dan penelitian data pemilih 2024.
Hasyim menjelaskan, kegiatan pencocokan dan penelitian data pemilih atau coklit berakhir pada hari ini, 14 Maret 2023. Tahapan ini dimulai sejak 12 Februari lalu, baik untuk data pemilih di dalam maupun di luar negeri.
“Tujuannya adalah untuk mencocokkan secara faktual apakah data yang sudah ada di dalam data pemilih sementara itu dicocokkan dengan nama-nama orang yang ada terdaftar di data pemilih. Apakah penulisan nama, NIK, domisili sudah sesuai dengan alokasi TPS-nya,” tegas dia.
Lebih lanjut, Hasyim mengatakan, terdapat dua sumber yang digunakan untuk pemutakhiran data. Yakni Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari pemerintah serta Data Pemilih Tetap (DPT) yang dimiliki oleh KPU.
Kemudian data tersebut disinkronisasi dan digunakan sebaga data pemilih. Menurut dia, hingga saat ini data pemilih Pemilu 2024 yang tercatat di KPU sebanyak 204.559.713.