REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Mantan perdana menteri Australia Malcolm Turnbull dan Paul Keating mengkritisi keputusan Albanese terkait proyek kapal selam nuklir di bawah kesepakatan AUKUS. Turnbull pada Kamis (16/3/2023) mengatakan, proyek AUKUS akan memakan waktu lebih lama dan lebih mahal daripada rencana alternatif untuk membeli kapal selam Prancis konvensional yang kontraknya dibatalkan pada 2021.
"Kami telah terjebak dalam kehebohan ini di mana siapa pun yang mengungkapkan kekhawatiran tentang hal itu dituduh atau tersirat mereka kurang patriotisme," kata Turnbull.
Sementara itu Keating pada Rabu (15/3/20230) menyebut AUKUS sebagai kesalahan kebijakan luar negeri terburuk, sejak ditolaknya tawaran untuk memperkenalkan wajib militer dalam Perang Dunia Pertama. Keating mengatakan, memilih kapal selam nuklir dalam aliansi AUKUS bersama Amerika Serikat dan Inggris, ketimbang kapal selam konvensional akan membuat Australia memiliki lebih sedikit kapal selam. Hal ini juga membatasi kemampuan Australia untuk beroperasi secara independen dari Amerika Serikat.
"Anthony Albanese memasang belenggu terakhir dalam rantai panjang yang telah dibuat Amerika Serikat untuk menahan Cina," kata Keating.