REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada Januari lalu, Microsoft bersama OpenAI mengumumkan kemitraan baru. Kedua perusahaan mengungkapkan pencarian Bing akan segera didukung dengan kemampuan pencarian yang ditingkatkan oleh kecerdasan buatan (AI).
Pencarian Bing telah didukung selama lima pekan terakhir oleh teknologi AI. Namun, itu bukan menggunakan model GPT-3.5 yang canggih melainkan dari generasi penerusnya yang lebih kuat, GPT-4.
Microsoft memvisualisasi Bing dan Google melakukan hal yang sama dengan Bard, pemodelan bahasa AI yang dikembangkan Google yang berfungsi sebagai penjaga gerbang semu untuk informasii internet lain.
Daripada mengarahkan pengguna ke situs web lain saat mereka dapat menemukan informasi dan konteks yang mereka cari sendiri, perusahaan ingin memiliki sistem AI generatif (Bard dan Bing) yang secara otomatis meringkas dan menampilkan informasi tersebut tanpa harus meninggalkan halaman pencarian bermerek.
Konteks tambahan apa pun yang relevan yang mungkin ditemukan pengguna selama penelitian independen mereka, juga akan dianggap berkenan oleh algoritme. Pengguna dapat mencoba GPT-4 dan mengalami realitas baru yang didiktekan secara algoritme secara langsung dengan mendaftar ke daftar tunggu Pratinjau Bing.
Sebelumnya, setelah pengumuman Google Workspace AI pada Selasa, OpenAI telah merilis iterasi terbaru dari sistem transformator pra-terlatih generatifnya, GPT-4. Generasi saat ini, GPT-3.5 mendukung bot percakapan ChatGPT OpenAI yang dapat membaca dan merespons dengan teks.
Sedangkan teknologi terbaru GPT-4 dapat menghasilkan teks pada gambar masukan. "Meskipun kurang mampu dibandingkan manusia dalam banyak skenario dunia nyata, GPT-4 menunjukkan kinerja tingkat manusia pada berbagai tolok ukur profesional dan akademik,” kata tim OpenAI.