Kamis 16 Mar 2023 19:25 WIB

Operator Kapal dan Bus Bersiap Hadapi Mudik 2023

Pemudik diharapkan bisa beralih menggunakan angkutan umum.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Penumpang menuruni tangga usai mengunanakan KM Kelud di Pelabuhan Batuampar, Kota Batam, Kamis (22/12/2022) (ilustrasi). Operator kapal penyeberangan dan PO bus memulai kesiapannya untuk menghadapi angkutan mudik lebaran 2023. Terlebih, saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 123 juta orang akan melakukan mudik.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Penumpang menuruni tangga usai mengunanakan KM Kelud di Pelabuhan Batuampar, Kota Batam, Kamis (22/12/2022) (ilustrasi). Operator kapal penyeberangan dan PO bus memulai kesiapannya untuk menghadapi angkutan mudik lebaran 2023. Terlebih, saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 123 juta orang akan melakukan mudik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator kapal penyeberangan dan PO bus memulai kesiapannya untuk menghadapi angkutan mudik lebaran 2023. Terlebih, saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 123 juta orang akan melakukan mudik.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengungkapkan ada beberapa lintasan yang menjadi favorit pemudik pada tahun ini. "Lintasan paling favorit adalah Bakauheni-Merak, Ketapang-Gilimanuk, Sulawesi-Kalimantan dan Sumatra, lalu Ajibata-Ambarita di Danau Toba juga itu masuk," kata Ira di Gedung Kemenhub, baru-baru ini.

Baca Juga

Untuk melayani pemudik tahun ini, Ira memastikan ASDP juga akan menyiapkan 51 dermaga dan 225 armada kapal. Ira mengatakan, ada beberapa hal perlu diketahui oleh masyarakat sebelum mudik dengan kapal penyeberangan.

Ira menjelaskan, saat ini tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Calon penumpang bisa melakukan pembelian tiket via Aplikasi Ferizy khususnya di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.

Dia memastikan tiket juga sudah mulai dipesan sejak H-60 keberangkatan. "Calon penumpang wajib bertiket setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan," ungkap Ira.

Sementara itu, Ketua Indonesia National Ferry Owner Association (INFA), JA Barata mengharapkan masyarakat tidak berfokus untuk menyeberang pada malam hari. Barata menilai perlu sosialisasi agar calon penumpang menyeberang di siang hari.

"Mudah-mudahan dengan sistem online ticketing mampu mengatur sehingga tidak terjadi konsentrasi pada waktu yang bersamaan," kata Barata.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan mengatakan pada mudik tahun ini diharapkan masyarakat bisa beralih menggunakan angkutan umum. Salah satu yang bisa dipilih yaitu bus dan bisa membantu untuk mengurai kepadatan trafik.

Kurnia menilai meskipun pemerintah menginginkan masyarakat naik angkutan umum seperti bus tapi pada kenyataannya masih berbanding terbalik. Kurnia menuturkan masih banyak masyarakat yang melaksanakan mudik dengan kendaraan pribadi.

Kurnia memastikan armada bus telah siap beroperasi pada masa angkutan mudik 2023. Kurnia menegaskan, anggota IPOMI melakukan perawatan bus secara berkala dan lulus uji kalaikan atau KIR.

Kurnia mengungkapkan akan meningkatkan utilisasi saat angkutan lebaran. "Kurang lebih secara total kesiapan armada dari Sumatra hingga Jawa 113 ribu secara total," kata Kurnia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement