REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Apabila Anda mendapat cobaan yang datang bertubi-tubi menimpa diri Anda, janganlah berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah SWT.
Sejatinya seberat apapun cobaan yang menimpa kita jika dibandingkan dengan cobaan nabi dan rasul, dan para wali-wali Allah SWT maka cobaan yang menimpa mereka itu jauh lebih berat dan lebih banyak.
Dan kita dapat belajar dari perjalanan hidup para nabi dan rasul, serta para wali-wali Allah SWT tentang bagaimana kesabaran, kegigihan, dan optimisme mereka dalam melalui setiap cobaan yang datang.
Maka ketika Anda menjadikan para nabi dan rasul serta para wali-wali Allah SWT sebagai cermin Anda dalam menghadapi cobaan, Anda akan memiliki semangat dan kesadaran bahwa orang-orang yang beriman pasti mendapat ujian dari Allah SWT sesuai kadar keimanannya.
Dan ujian-ujian tersebut akan mengantarkan diri seorang mukmin semakin tinggi derajatnya di sisi Allah SWT.
Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?
Selain itu dengan berkaca pada para nabi, wali Allah SWT, para ulama dan orang-orang saleh, maka dapat menghilangkan perasaan bahwa hanya Anda yang mendapat cobaan paling berat dalam hidup. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ حَمَّادٍ الْمَعْنِيُّ وَيَحْيَى بْنُ دُرُسْتَ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Hammad Al Ma'ni dan Yahya bin Durusta keduanya berkata bahwa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Ashim dari Mush'ab bin Sa'd dari Ayahnya Sa'd bin Abu Waqash dia berkata, "Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras cobaannya?" beliau menjawab, "Para Nabi, kemudian kalangan selanjutnya (yang lebih utama) dan selanjutnya. Seorang hamba akan diuji sesuai kadar agamanya (keimanannya). Jika keimanannya kuat maka cobaannya pun akan semakin berat. Jika keimanannya lemah maka ia akan diuji sesuai dengan kadarnya imannya. Tidaklah cobaan ini akan diangkat dari seorang hamba hingga Allah membiarkan mereka berjalan di muka bumi dengan tanpa dosa." (HR Ibnu Majah)