Ahad 19 Mar 2023 10:40 WIB

Imran Khan Resmi Datangi Pengadilan Pakistan

Kedatangan Khan untuk memenuhi perintah pengadilan usah bentrokan dengan pendukung.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan melemparkan batu ke arah polisi di sebelah kendaraan yang terbakar saat bentrokan, di Lahore, Pakistan, Rabu (15/3/2023). Imran Khan secara resmi menandai kehadirannya di pengadilan di Islamabad pada Sabtu (18/3/2023).
Foto: AP Photo/K.M. Chaudary
Pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan melemparkan batu ke arah polisi di sebelah kendaraan yang terbakar saat bentrokan, di Lahore, Pakistan, Rabu (15/3/2023). Imran Khan secara resmi menandai kehadirannya di pengadilan di Islamabad pada Sabtu (18/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan secara resmi menandai kehadirannya di pengadilan di Islamabad pada Sabtu (18/3/2023). Kedatangan Khan dalam mematuhi perintah pengadilan setelah kebuntuan dengan polisi yang menyebabkan bentrokan hebat dengan para pendukungnya.

Ajudan Khan Fawad Chaudhry mengatakan, kehadiran mantan perdana menteri telah dicatat secara resmi oleh pengadilan. Khan pun telah meninggalkan area tersebut untuk kembali ke rumahnya di kota Lahore.

Baca Juga

Menurut media lokal, kendaraan Khan mencapai kompleks peradilan di Islamabad di tengah bentrokan antara polisi dan pendukungnya. Mereka melaporkan, kekacauan di sekitar kompleks membuat Khan tidak dapat memasuki ruang sidang secara fisik dan akhirnya diizinkan oleh hakim untuk menandatangani kehadirannya dari kendaraannya. Media lokal Pakistan Geo TV melaporkan, pengadilan di Islamabad membatalkan surat perintah penangkapannya karena kehadiran Khan tersebut.

Khan diperintahkan untuk menangani dakwaan di pengadilan pada pekan lalu. Dia diduga menjual secara tidak sah hadiah negara yang diberikan kepadanya oleh pejabat asing saat menjabat. Khan mengatakan telah mengikuti prosedur hukum dalam memperoleh hadiah.

Pemimpin yang menjabat dari 2018 hingga 2022 ini menghadapi serentetan kasus hukum yang memicu bentrokan antara pendukung dan polisi. Polisi memasuki rumah Khan di Lahore setelah dia pergi ke pengadilan di Islamabad dan menangkap beberapa pendukungnya atas tuduhan penyerangan terhadap petugas selama bentrokan awal pekan ini.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement