Senin 20 Mar 2023 08:56 WIB

Putin ke Mariupol, Tandai Kunjungan Pertama ke Wilayah yang Baru Dianeksasi

Kunjungan Putin merupakan perjalanan pertama ke wilayah yang dianeksasi

Rep: Dwina Agustin / Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto yang diambil dari video keluaran TV Pool Rusia pada Ahad (19/3/2023), 2023, Presiden Vladimir Putin (kanan) didampingi Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin mengunjungi Mariupol di wilayah yang diduduki Rusia di Donetsk, Ukraina. Perjalanan Putin ke Krime merupakan bagian dari peringatan sembilan tahun aneksasi Semenanjung Laut Hitam dari Ukraina.
Foto: Pool Photo via AP
Dalam foto yang diambil dari video keluaran TV Pool Rusia pada Ahad (19/3/2023), 2023, Presiden Vladimir Putin (kanan) didampingi Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin mengunjungi Mariupol di wilayah yang diduduki Rusia di Donetsk, Ukraina. Perjalanan Putin ke Krime merupakan bagian dari peringatan sembilan tahun aneksasi Semenanjung Laut Hitam dari Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi wilayah pendudukan kota pelabuhan Mariupol pada Sabtu (18/3/2023) malam. Kegiatan itu merupakan perjalanan pertamanya ke wilayah Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow pada September tahun lalu.

Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada Ahad (19/3/2023), Putin tiba di Mariupol setelah mengunjungi Krimea, barat daya Mariupol, untuk memperingati sembilan tahun aneksasi semenanjung Laut Hitam dari Ukraina. Putin diperlihatkan mengobrol dengan penduduk Mariupol dan mengunjungi sekolah seni dan pusat anak-anak di Sevastopol, Krimea.

Baca Juga

Laporan kantor berita Rusia menyatakan, Putin tiba di Mariupol dengan helikopter dan kemudian mengemudi di sekitar "situs peringatan" kota, gedung konser, dan garis pantai. Siaran miliki negara Rusia Rossiya 24 menunjukan pada Ahad, Putin mengobrol dengan penduduk setempat di luar seperti kompleks perumahan yang baru dibangun dan ditampilkan di sekitar salah satu apartemen.

Setelah perjalanannya ke Mariupol, Putin bertemu dengan para pemimpin militer dan pasukan Rusia di sebuah pos komando di Rostov-on-Don, sebuah kota Rusia selatan sekitar 180 kilometer  lebih jauh ke timur. Peskov menyatakan, pemimpin Rusia itu berunding dengan Jenderal Valery Gerasimov yang merupakan bertanggung jawab atas operasi militer Rusia di Ukraina.

Menurut Peskov, perjalanan itu memang tidak diumumkan. Putin bermaksud untuk memeriksa pekerjaan pos komando dalam mode operasi biasa.

Berbicara kepada media milik pemerintah Rusia RIA-Novosti, Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin menjelaskan bahwa Rusia akan tinggal di Mariupol. Dia mengatakan, pemerintah berharap untuk menyelesaikan rekonstruksi pusat kota yang meledak pada akhir tahun ini.

“Orang-orang sudah mulai kembali. Ketika mereka melihat rekonstruksi sedang berlangsung, orang-orang mulai aktif kembali,” kata Khusnullin.

Kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, mencemooh perjalanan Putin ke Mariupol. "Penjahat selalu tertarik ke TKP. Sementara negara-negara di dunia beradab mengumumkan penangkapan 'direktur perang' jika melintasi perbatasan, penyelenggara pembunuhan ribuan keluarga Mariupol datang untuk mengagumi reruntuhan kota dan kuburan massal," katanya.

Mariupol menjadi simbol perlawanan di seluruh dunia. Pasukan Ukraina yang kalah dan kekurangan personel bertahan di sebuah pabrik baja selama hampir tiga bulan sebelum akhirnya Moskow mengambil alihnya pada Mei. Sebagian besar kota hancur menjadi puing-puing oleh penembakan Rusia.

Perjalanan mendadak itu dilakukan menjelang rencana kunjungan Presiden Cina Xi Jinping ke Moskow pekan ini. Kunjungan tersebut diharapkan dapat memberikan dorongan diplomatik besar kepada Putin dalam konfrontasinya dengan Barat.

Dalam sebuah esai yang diterbitkan di surat kabar Komite Sentral Partai Komunis Cina People's Daily, Putin berterima kasih atas garis keseimbangan Cina sehubungan dengan peristiwa yang terjadi di Ukraina. "Untuk memahami latar belakang dan penyebab sebenarnya. Kami menyambut baik kesediaan Cina untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis," ujarnya.

Cina pada Februari merilis rencana yang menyerukan diakhirinya pertempuran di Ukraina dan menegakkan semua kedaulatan negara dan integritas teritorial. Namun prengajuan ini tidak membahas cara menyelesaikan klaim ilegal Rusia untuk mencaplok empat wilayah Ukraina, termasuk dua wilayah yang dikunjungi Rusia.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada Fox News Sunday bahwa setiap seruan untuk gencatan senjata di Ukraina yang keluar dari pertemuan Putin-Xi tidak akan dapat diterima oleh AS. Tindak itu dinilai hanya akan merujuk penaklukan Rusia hingga saat ini.

"Berikan waktu untuk mereparasi, melatih ulang, mengatur ulang, dan mencoba merencanakan serangan baru," ujar Kirby.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement