REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu Muslim di Amerika Serikat (AS), Shahed Amanullah, memulai sebuah situs website yang mengumpulkan daftar bisnis halal di negara tersebut pada 1998. Kala itu pendiri aplikasi panduan halal Zabihah ini hanya menemukan 200 restoran di AS, yang menyajikan makanan sesuai dengan hukum Islam.
Namun, 25 tahun kemudian, situs tersebut melacak kini hampir 13 ribu restoran halal ada di AS dengan menu yang menyajikan masakan dari Malaysia hingga Meksiko. Pangsa Muslim AS dari populasi AS tumbuh dengan pesat.
Pusat Penelitian Pew memproyeksikannya jumlah tersebut menjadi lebih dari dua kali lipat, dari 0,9 menjadi 2,1 persen sebagai bagian dari populasi pada periode 2010 hingga 2050. Pembukaan restoran halal baru-baru ini jauh melebihi angka itu dan mencerminkan partisipasi Muslim yang lebih besar dalam ekonomi Amerika.
Penulis buku masak My Halal Kitchen, Yvonne Maffei, mengatakan makanan halal telah menjadi arus utama masyarakat AS, sebuah evolusi yang dia bandingkan dengan makanan Meksiko selama paruh kedua abad ke-20.
“Ini adalah sesuatu yang hanya dibicarakan oleh komunitas Muslim 15 tahun yang lalu, tetapi sekarang saya memiliki teman yang belum pernah bepergian ke Timur Tengah atau tidak tahu apa itu halal, tetapi mereka tahu persis apa itu hummus, falafel, dan shawarma dan mereka menyukainya,” kata Maffei.
Sampai awal tahun 2000-an, relatif sedikit restoran halal yang tersedia di AS. Biasanya restoran tersebut berukuran kecil dan merupakan tempat makan keluarga yang menawarkan makanan rumahan untuk konsumen imigran Arab atau Asia Selatan.
Namun, seiring berjalannya waktu, restoran makanan halal terus berkembang pesat. Amanullah menunjukkan, Muslim membentuk satu persen dari negara, tetapi di wilayah metropolitan utama melonjak menjadi 5, 6, atau bahkan 10 persen.
Selisih harga yang sedikit antara daging halal dan lainnya juga memudahkan restoran untuk memilih halal. Amanullah menyoroti peningkatan produksi daging halal di negara bagian Midwestern seperti Kansas sebagai faktor utama penurunan biaya.
Dave's Hot Chicken dan Elevation Burger adalah contoh restoran halal yang berkembang. Elevation Burger memilih pemasok daging halal berdasarkan standar kualitasnya dan melihat sejumlah besar pelanggan Muslim terdaftar di situs web Amanullah.
Sementara La Tingeria di Falls Church, Virginia, dimulai sebagai restoran tradisional Meksiko dan sengaja mengadopsi model halal setelah pemiliknya, David Andres Peña, bereksperimen dengan menu halal pada akhir pekan. Sejak itu, dia melihat lonjakan permintaan.
“Menjadi halal adalah yang membuat kami berbeda dengan lain. Tidak ada tempat Meksiko lain yang inklusif bagi komunitas Muslim. Mereka masih menjual daging babi dan masih menyajikan alkohol. Sedangkan kami benar-benar mengubah permainan dengan menjadi restoran halal,” kata Peña, dikutip Share America, Senin (20/3/2023).
Di luar faktor ekonomi, Amanullah juga memuji integrasi Muslim yang lebih besar dalam masyarakat Amerika. “Halal bukanlah kata yang buruk di Amerika. Anda dapat memiliki The Halal Guys dan tidak ada yang akan mempermasalahkannya,” ujarnya.