REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Sebuah laporan baru mengatakan sekitar 43 ribu orang tewas di tengah kekeringan terpanjang yang tercatat di Somalia tahun lalu, dimana setengah dari mereka kemungkinan adalah anak-anak. Ini adalah laporan korban tewas resmi pertama yang diumumkan dalam kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Tanduk Afrika.
Sementara itu, setidaknya 18 ribu orang diperkirakan meninggal dalam enam bulan pertama tahun ini. “Krisis saat ini masih jauh dari selesai,” kata laporan yang dirilis Senin (20/3/2023), oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan anak-anak PBB (Unicef) bekerjasama dengan London School of Hygiene and Tropical Medicine.
Somalia dan tetangganya Ethiopia dan Kenya menghadapi kegagalan musim penghujan keenam berturut-turut tahun lalu. Sementara kekeringan terus melanda dan kenaikan harga pangan global memperumit krisis kelaparan.
PBB dan mitra awal tahun ini mengatakan mereka tidak lagi memperkirakan deklarasi kelaparan formal untuk Somalia untuk saat ini, tetapi menyebut situasinya 'sangat kritis' dengan lebih dari 6 juta orang kelaparan di negara itu saja.