Oleh: Syahruddin El Fikri
Ramadhan adalah salah satu bulan yang sangat mulia bagi umat Islam. Karena di dalamnya terdapat perintah untuk melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Ramadhan juga merupakan bulan yang istimewa, karena di dalamnya terdapat satu malam yang sangat mulia (lailatul qadar). Dan bagi mereka yang mengerjakan ibadah di malam tersebut, nilai pahalanya sama dengan beribadah selama seribu bulan. Lihat surah al-Qadar [97]: 1-5.
Pada malam kemuliaan itu, seluruh pintu langit di buka, segala doa di kabulkan, dosa-dosa diampuni, dan segala takdir telah ditentukan. Rasul SAW bersabda: “Barangsiapa yang berdiri melaksanakan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘alaih atau disepakati oleh ahli hadis).
Keistimewaan lainnya yang terdapat di bulan Ramadhan adalah diturunkannya Al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan. Malam turunnya Al-Qur’an itu disebut dengan Nuzulul Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci Al-Qur’an yang mengandung berbagai hikmah dan petunjuk hidup bagi umat manusia.
Keutamaan lainnya yang terdapat pada bulan Ramadhan dan tidak ditemukan di bulan lainnya adalah shalat Tarawih. Rasul SAW bersabda: “Barangsiapa yang berdiri melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan, dengan penuh keimanan dan keikhlasan (karena Allah), maka diampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari).
Karena itu, beribadah pada bulan Ramadhan, maka Allah akan melipatgandakan pahalanya, melebihi bulan-bulan lainnya. Keistimewaan itu diberikan secara khusus hanya pada Ramadhan. Dalam sebuah riwayat disebutkan, beribadah sunnah di bulan Ramadhan, ia bernilai wajib di bulan lainnya. Ini semua, karena kemuliaan dan keagungan bulan Ramadhan.
Selain itu, pada bulan Ramadhan ini, Allah juga akan mengampuni dan menghapuskan dosa-dosa anak Adam. Rasul SAW bersabda; “Shalat lima waktu, shalat Jumat ke shalat Jumat yang lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya, jika dosa-dosa besar ditinggalkan.” (HR Muslim).
Dengan kemuliaan dan keistimewaan yang diberikan selama bulan Ramadhan itu, alangkah ruginya bila umat Islam tak bisa memanfaatkan momentum bulan penuh berkah tersebut secara baik.
Rasul SAW bersabda:
.........lanjut ke halaman berikutnya..........
“Jibril datang kepadaku dan berkata; “Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu berakhir dan ia tidak mendapatkan ampunan, maka jika mati ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakanlah; Amien. Maka Akupun mengatakan, Amien.” (HR Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya). Lihat pula dalam kitab An-Nasha`ih ad-Diniyyah, hlmn 37-39.
Karena itu, seyogianya, setiap datang bulan Ramadhan hendaknya disambut gembira oleh seluruh umat Islam, karena di dalamnya terdapat berbagai macam kemuliaan dan keistimewaan untuk memperbanyak amal ibadah kepada Allah. Seperti shalat, sedekah, zakat, membaca Al-Qur’an, zikir, tasbih, istighfar, dan lain sebagainya.
“Barangsiapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari sentuhan api neraka.”
Rasulullah SAW menegaskan, sungguh besar kerugian orang yang bertemu bulan Ramadhan, namun mereka tidak melakukan apa-apa selama bulan itu, hingga berlalu segala keberkahan dan kemuliaan.
Rasul SAW bersabda: “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu, kecuali hanya sekadar lapar dan haus.” (Shahih al-Jami’, jilid III/174).
Baca juga:
- Kisah Orang Alim dan Orang Awam
- Baca Sholawat JIbril Membawa Berkah
Ikuti Whatsapp Channel Republika