REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan total impor nonmigas ke Provinsi Riau periode Januari-Februari 2023 didominasi dariJerman senilai 109,85 juta dolar AS.
"Negara pengimpor terbesar ke Riau, berikutnya adalah Tiongkok tercatat sebesar 107,87 juta dolar AS dan Finlandia 40,37 juta dolar AS serta Malaysia 32,30 juta dolar AS," kata Kepala BPS Provinsi Riau Misfaruddin di Pekanbaru, Jumat (24/3/2023).
Ia mengatakan, kelompok negara ASEAN turut memberi kontribusi tinggi impor ke Riau yakni sebesar 98,16 juta dolar AS (19,89 persen), dan Uni Eropa 170,52 juta dolar AS (34,55 persen).
Sementara untuk posisi Februari 2023, total nilai impor nonmigas dari 13 negara utama ke Riau sebesar 156,80 juta dolar AS atau turun 147,60 juta dolar AS (48,49 persen) dibandingkan Januari 2023.
"Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh nilai impor Jerman hanya 99,41 juta dolar AS dan Tiongkok sebesar 39,48 juta dolar AS," katanya.
Berdasarkan jenisnya, impor barang konsumsi adalah sebesar 14,01 juta dolar AS, bahan baku/penolong 434,96 juta dolar AS, dan barang modal 64,25 juta dolar AS. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, impor barang konsumsi naik sebesar 128,31 persen, bahan baku/penolong naik sebesar 16,69 persen dan barang modal naik 190,42 persen.
"Dilihat dari kontribusi terhadap total nilai impor pada periode Januari-Februari 2023, impor bahan baku/penolong memberikan kontribusi terbesar yaitu 84,75 persen, diikuti barang modal 12,52 persen dan barang konsumsi 2,73 persen," katanya.