Ahad 26 Mar 2023 10:29 WIB

Awas, Ada Malware Berkedok Dokumen Microsoft Office

Sejumlah negara terkena dampak gelombang serangan malware ini.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
Malware bernama Emotet telah menarik perhatian para pakar keamanan siber sejak 7 Maret. Malware ini telah menggunakan pemompaan file atau penambahan byte berlebih untuk pertama kalinya dan membuat file Microsoft Office yang terinfeksi menjadi lebih banyak. Akibatnya, lebih sulit dideteksi oleh solusi keamanan siber./ilustrasi.
Foto: Mashable
Malware bernama Emotet telah menarik perhatian para pakar keamanan siber sejak 7 Maret. Malware ini telah menggunakan pemompaan file atau penambahan byte berlebih untuk pertama kalinya dan membuat file Microsoft Office yang terinfeksi menjadi lebih banyak. Akibatnya, lebih sulit dideteksi oleh solusi keamanan siber./ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Malware bernama Emotet telah menarik perhatian para pakar keamanan siber sejak 7 Maret. Malware ini telah menggunakan pemompaan file atau penambahan byte berlebih untuk pertama kalinya dan membuat file Microsoft Office yang terinfeksi menjadi lebih banyak. Akibatnya, lebih sulit dideteksi oleh solusi keamanan siber.

File berbahaya didistribusikan melalui email phishing dengan kedok dokumen Microsoft Office. Ternyata, aksi malware berbahaya ini berdampak buruk pada pengguna di seluruh dunia, dengan jumlah korban  terbanyak di negara-negara dari wilayah Uni Eropa, Asia Pasifik, dan Amerika Latin.

Baca Juga

Melalui siaran pers yang diterima dari Republika, pakar Kaspersky menyebutkan Emotet adalah program malware komputer yang awalnya dikembangkan dalam bentuk trojan perbankan.Tujuannya adalah untuk mengakses perangkat asing dan memata-matai data pribadi yang sensitif.

Emotet telah dikenal dalam mengelabui program antivirus dasar dan bersembunyi darinya. Dalam melancarkan aksinya, penjahat dunia maya telah memperkenalkan teknik yang melibatkan peningkatan ukuran file untuk menghindari deteksi.