REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Buntut kasus pelecehan yang dilakukan instruktur taekwondo berinisial DS, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solo pun mendesak Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Jawa Tengah (Jateng) untuk segera menetapkan Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Indonesia Solo yang baru.
Diketahui, DS pernah menjabat sebagai ketua Pengkot Indonesia Solo. Ketua KONI Solo Lilik Kusnandar mendesak agar pengprov segera menggelar Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) untuk memilih ketua Pengkot Solo yang baru guna mengembalikan kepercayaan diri para pegiat taekwondo, khususnya setelah kasus pelecehan yang dilakukan oleh DS.
“Kami tetap ambil sikap mendukung yang dilakukan para pegiat taekwondo. Kami juga punya kepentingan untuk menyiapkan atlet taekwondo dari Solo karena merupakan salah satu cabang unggulan di sini,” kata Lilik (25/03/2023).
Terkait kasus hukum yang menimpa DS, Lilik menegaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib. Namun, ia menyayangkan kasus tersebut sebagai insan olahraga.
“Memang kalau dibilang olahraga kota agak sedikit berduka, iya. Kami prihatin kenapa kejadian ini bisa terjadi. Apapun nanti yang terjadi harus kita menghargai dan menghormati (penyelidikan dari pihak kepolisian),” katanya.
Dijelaskan, jabatan masa bakti DS telah selesai pada Desember 2022 lalu, namun hingga saat ini kursi tersebut masih kosong. Akhirnya, ketua saat ini diisi oleh Effendi selaku caretaker atau pelaksana tugas harian (PLT).
“Posisi DS di KONI sudah tidak ada posisinya. Saat ini pengurus di Solo yang mengampu adalah Bapak Effendi yang merupakan caretaker,” katanya.
Di sisi lain, salah seorang master taekwondo Solo, Tanu Kismanto, menyatakan tindakan yang dilakukan oleh DS mencederai dunia olahraga taekwondo sekaligus mengusik nama baik para pelatih di Solo.
“Kejadian ini bagi saya sangat terusik. Setiap pelatih di sini memiliki doojan atau tempat latihan masing-masing. Juga mencederai olahraga khususnya Kota Solo yang jadi tempat banyak atletnya berpotensi. Ini sangat mencoreng sekali,” katanya.
Tanu berharap agar Musorkot memilih ketua baru segera diselenggarakan. Ia juga meminta kepada para orang tua untuk tetap mengawal segala bentuk kegiatan, apabila dirasa tidak sesuai untuk segera melaporkan.
“Ini personal pribadi maupun oknum. Dan saya meluruskan mudah-mudahan orang tua murid bisa lebih tenang untuk tetap anaknya berlatih karena yang saya perjuangkan tetap nama taekwondo,” tegas dia.