Senin 27 Mar 2023 19:07 WIB

Razia Miras Jakarta, 1.627 Botol Minuman Keras tanpa Izin Disita

Razia miras dilakukan di 40 lokasi di lima wilayah Kota Jakarta.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nora Azizah
Satpol PP DKI Jakarta menyita 1.627 botol minuman keras (miras) yang dijual tanpa izin saat menggelar razia menjelang bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Satpol PP DKI Jakarta menyita 1.627 botol minuman keras (miras) yang dijual tanpa izin saat menggelar razia menjelang bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan sudah menyita 1.627 botol minuman keras (miras) yang dijual tanpa izin saat menggelar razia menjelang bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah. Razia ini dilaksanakan pada 40 lokasi di lima wilayah kota DKI Jakarta.

"Terkait dengan miras kita udah lakukan kegiatan pengawasan sekaligus penindakan terhadap penjualan miras yang tanpa izin. Razia ini sudah dilakukan sejak jelang bulan Ramadan kemarin. Jumlah seluruhnya, yang sudah disita seluruh jajaran Satpol PP se-DKI ada sebanyak 1.627 botol," kata Arifin kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Senin (27/3/2023).

Baca Juga

Kemudian, ia menjelaskan yang di razia khusus miras ada di 40 lokasi DKI Jakarta. Di antaranya  Jakarta Pusat satu lokasi, 11 lokasi di Jakarta Utara, Jakarta Barat 15 lokasi, Jakarta Selatan enam lokasi dan tujuh lokasi di Jakarta Timur.

Ia menambahkan, telah menyita barang bukti miras yang dijual ilegal di tiga lokasi yaitu di wilayah Kecamatan Tambora sebanyak 561 botol, Jakarta Utara 171 botol dan Kecamatan Kelapa Gading ada 132 botol.

Lalu, wilayah yang dilakukan penjangkauan di Tanah Abang lokasinya ada di Kelapa Gading kemudian di Tanjung Priok, Cengkareng, Tambora, Kebon Jeruk, Kalideres, Taman Sari, Kebayoran Lama, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Setia Budi, Matraman, Pulogadung, Jatinegarabdan Ciracas.

"Razia miras ilegal terus digencarkan selama bulan suci Ramadan dan ini akan terus dilakukan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement