REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Getaci dalam tahap persiapan kajian pemecahan ruas untuk dilelang ulang.
"Untuk Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap masih dalam tahap persiapan kajian pemecahan ruas untuk pelelangan ulang," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Jalan Tol Getaci akan melintasi dua provinsi yaitu Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km, yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia. Tol tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Pembangunan Tol Getaci bertujuan untuk memperlancar konektivitas dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di selatan Jawa Barat. Tol Getaci terdiri atas 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).
Sebelumnya, Kementerian PUPR melakukan lelang ulang terhadap proyek pembangunan Jalan Tol Getaci. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, alasan dilakukan lelang ulang tersebut karena tidak terjadi penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan perbankan atau financial close.
Dengan demikian target konstruksi Tol Getaci akan mundur. Namun, Hedy memastikan pengadaan lahan untuk jalan tol tersebut tetap berjalan.