REPUBLIKA.CO.ID., YERUSALEM -- Presiden Israel Isaac Herzog mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pihak oposisi untuk berdialog guna mencapai kesepakatan atas perombakan peradilan yang kontroversial.
Herzog mendesak Netanyahu dan pemimpin oposisi Yair Lapid dan Benny Gantz untuk memulai "proses negosiasi segera" di bawah naungannya, menurut laporan kantor berita KAN.
Sumber dari kantor presiden Israel mengonfirmasi bahwa semua blok di parlemen akan diundang untuk berdialog.
Kepala Daftar Arab Gabungan Ahmed Tibi dan Front Demokratik untuk Perdamaian dan Kesetaraan yang dipimpin oleh Ayman Odeh tidak diundang dalam dialog tersebut, lapor KAN.
Sementara itu, pemimpin oposisi Partai Buruh, Merav Michaeli, mengatakan di Twitter bahwa "Undang-undang kudeta pada akhirnya harus dan sepenuhnya dihapus."
Pada Senin, Netanyahu mengumumkan penangguhan sementara rencana reformasi peradilan yang kontroversial, yang memicu protes massal di Israel selama 12 minggu terakhir.
Sementara oposisi menyebut rencana itu sebagai perebutan kekuasaan pemerintah, Netanyahu, yang diadili karena korupsi, mengklaim rencananya akan memperkuat demokrasi dan mengembalikan keseimbangan antara cabang legislatif, eksekutif, dan yudikatif.