Rabu 29 Mar 2023 12:46 WIB

WHO Revisi Rekomendasi Vaksin Covid-19 di Era Omicron

WHO mengumumkan rekomendasi terbarunya untuk vaksinasi Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ampul berisi vaksin Comirnaty buatan Pfizer yang digunakan pada program Vaksinasi Covid-19 Booster Tahap II di Kompleks Jaka Purwa, Kujangsari, Bandung, Kamis (16/2/2023). WHO merevisi rekomendasinya mengenai vaksinasi Covid-19 di era varian omicron.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ampul berisi vaksin Comirnaty buatan Pfizer yang digunakan pada program Vaksinasi Covid-19 Booster Tahap II di Kompleks Jaka Purwa, Kujangsari, Bandung, Kamis (16/2/2023). WHO merevisi rekomendasinya mengenai vaksinasi Covid-19 di era varian omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merevisi rekomendasi vaksinasi Covid-19 di fase pandemi baru yang didominasi oleh varian omicron. Dalam revisi terbaru, vaksinasi Covid-19 kini lebih difokuskan pada kelompok yang berisiko tinggi terhadap sakit berat dan kematian akibat Covid-19.

Menurut WHO, kelompok yang dinilai berisiko tinggi terhadap risiko sakit berat dan kematian akibat Covid-19 adlaah lansia dan orang yang berusia lebih muda namun memilkiki komorbid. Rekomendasi vaksinasi Covid-19 terbaru menganjurkan kelompok ini untuk mendapatkan satu suntikan booster dalam kurun waktu 6-12 bulan setelah vaksin terakhir diberikan.

Baca Juga

Dalam revisi terbaru, anak kecil dan remaja yang sehat kini memiliki status "prioritas rendah" untuk vaksinasi Covid-19. WHO juga mengimbau negara-negara di dunia untuk mempertimbangkan faktor lain, seperti beban penyakit, sebelum merekomendasikan vaksin Covid-19 kepada kelompok anak dan remaja yang sehat.

photo
Varian kraken sudah masuk Indonesia. - (Republika)

Pada dasarnya, vaksin Covid-19 aman diberikan untuk semua kelompok usia. Rekomendasi baru ini dibuat oleh WHO dengan mempertimbangkan beragam faktor lain, termasuk efektivitas pembiayaan.

Selain itu, rekomendasi terbaru ini juga lebih menekankan pemberian dua dosis vaksin Covid-19 utama dan satu dosis booster. Pemberian vaksin Covid-19 di luar ketiga dosis  tersebut tak lagi direkomendasikan secara rutin bagi kelompok yang berisiko sedang karena manfaatnya tampak kecil.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement