Kamis 30 Mar 2023 19:18 WIB

Ustaz Adi Hidayat: Mari Bijak Sikapi Perbedaan Mazhab

Tidak mungkin untuk mengajarkan sekaligus mempraktikkan keempat mazhab sekaligus.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Ustaz Adi Hidayat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustaz Adi Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjadi penceramah dalam Pengajian Ramadhan 1444 Hijriyah yang diadakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) belum lama ini. Dalam ceramah tersebut, UAH mengajak masyarakat untuk menyikapi dengan bijak dan memiliki sifat berkemajuan.

UAH mengatakan ada beberapa pilihan dalam mempraktikkan ajaran-ajaran Islam, yang dikenal dengan istilah manhaj. Namun, ketika seorang Muslim sudah memilih salah satu dari pilihan tersebut, menjadi lebih dikenal dengan istilah mazhab.

"Mazhab bukanlah sebuah kelompok. Jika didefinisikan, mazhab merupakan apa yang dicenderungi untuk diambil. Karena jika kita lihat sejarahnya, Rasulullah di semasa hidupnya telah mengajarkan semua hal terkait Islam. Setelah beliau wafat, baru kemudian umat Islam berpencar ke empat wilayah besar dan ada 130 sahabat nabi yang berfatwa di berbagai wilayah ini," kata UAH dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (30/3/2023).

Menurutnya menjadi hal yang wajar jika umat Islam hanya mengambil salah satu dari empat mazhab yang diajarkan di empat wilayah ini. Sebab menurutnya tidak mungkin untuk mengajarkan sekaligus mempraktikkan keempat mazhab sekaligus.  "Kita harus memilih salah satu, dan ketika kita sudah memilih, itulah yang disebut dengan mazhab," ucapnya.

UAH menambahkan, bahwa manhaj dan mazhab merupakan dua konsep yang berbeda. Menurut Adi, manhaj merupakan pedoman berkehidupan yang menata umat Islam untuk mengimplementasikan nilai-nilai ketakwaan dalam bentuk ritual pada nilai-nilai sosial bermasyarakat.

"Turunan dari manhaj ada dua, di mana salah satunya melahirkan mazhab di kemudian hari. Seluruh syariat dan pedoman berupa manhaj ini terkandung dalam Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah," ungkap UAH.

Ia juga menjelaskan bahwa Alquran merupakan satu-satunya kitab dalam Islam yang dijaga manhaj-nya hingga kehidupan berakhir, sebagai petunjuk bagi umat manusia. Adi menegaskan setiap manusia yang berkehidupan tidak akan lepas dari petunjuk Allah berupa manhaj dan syariat melalui para rasul. Jika diurutkan secara genealogi dari Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Adam AS, semuanya tersambung sekaligus dengan manhaj dan syariatnya.

Bahkan garis keturunan dari pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan tersambung langsung kepada Rasulullah. "Maka, kita patut berbahagia karena Muhammadiyah bukan hanya sekadar persyarikatan. Namun, manhaj dan syariat bahkan genealogi pendirinya tersambung kepada Rasulullah," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement